Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
131
H a l a m a n
PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA
DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD
DALAM MENINGKATKAN AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI
Eddy Soeryanto Soegoto
Kemajuan suatu institusi perguruan tinggi dapat dipengaruhi oleh dua faktor
lingkungan, yaitu lingkungan ekstern dan intern, suatu institusi perguruan tinggi
dapat maju apabila perguruan tinggi tersebut mampu memanfaatkan kesempatan
dan dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh lingkungan perguruan
tinggi. Gagasan otonomi kampus untuk lebih memandirikan universitas agar dapat
lebih bertumbuh dan berkembang dalam realisasi "world class university", harus
dimulai dari momentum awal dengan komitmen dan spirit yang tinggi sehingga
akan mewujudkan impian kampus dengan keunggulan dalam hal kualitas
pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh
karena itu penting menerapkan manajemen berbasis kinerja dalam rangka
menghadapi perubahan-perubahan dilingkungan organisasi. Untuk itu para dosen
dan karyawan dituntut memiliki kinerja yang baik untuk menghadapi tantangan agar
dapat memanfaatkan situasi yang dapat menguntungkan organisasi. Program
Manajemen Kinerja mempunyai implikasi bahwa kegiatan tersebut harus
dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen umum yang dimulai dengan
penetapan tujuan dan sasaran dan diakhiri dengan evaluasi. Meliputi: (1)
Merencanakan, (2) Proses Manajemen, dan (3) Produktivitas. Ruang lingkup
program manajemen kinerja di Perguruan Tinggi yang mampu mencapai
akuntabilitas meliputi:Teknologi (Peralatan, metode kerja), Kualitas dari input
(termasuk material), Kualitas lingkup fisik (keselamatan, kesehatan kerja), Iklim dan
budaya organisasi (termasuk supervisi dan kepemimpinan, serta sistem
kompensasi dan imbalan. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dalam
rangka penerapan manajemen kinerja di perguruan tinggi adalah dengan Balanced
Scorecard.
Kata Kunci: Manajemen Kinerja, Penilaian Kinerja, Balanced Scorecard dan Akun-
tabilitas
I. LATAR BELAKANG
Dampak adanya globalisasi, keterbukaan
demokrasi, rasionalisasi berfikir dan
budaya kompetisi/persaingan dalam
beberapa tahun terakhir ini telah
mempengaruhi dunia pendidikan. Akibat
yang timbul yaitu terjadinya perubahan-
perubahan yang bersifat sangat cepat
dalam penyelenggaraan pendidikan di
perguruan tinggi.
Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi,
dituntut untuk dengan cepat merespon
proses yang kompleks dan berkelanjutan
dalam menghasilkan lulusan yang
mempunyai kemampuan dapat bekerja
sesuai dengan bidang ilmunya dan diterima
di masyarakat secara baik benar. Dengan
kata lain Perguruan Tinggi (PT) harus
menghasilkan lulusan tenaga kerja yang
bidang
HUMANIORA