Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
138
H a l a m a n
Berikut ini akan dijelaskan ukuran-ukuran
kinerja perusahaan yang dapat digunakan
dalam balanced Scorecard berdasarkan
empat perspektifnya yaitu :
Ukuran-Ukuran dalam Perspektif Finansial.
Dalam perspektif ini ukuran keuangan
merupakan cerminan tujuan utama
perusahaan. Secara umum tujuan
keuangan setiap perusahaan adalah
memaksimalkan laba, akan tetapi untuk
mengukur masing-masing perusahaan
tidak dapat digunakan standar yang sama.
Tolak ukur yang digunakan tergantung
pada posisi perusahaan dalam siklus
bisnis usaha, sebab pada siklus usaha
yang berbeda tujuan finanisal perusahaan
bisa berbeda pula. Kaplan dan Norton
membagi siklus usaha ke dalam tiga
tahap yaitu :
Tahap Pertumbuhan.
Merupakan tahap awal dalam siklus hidup
perusahaan. Dalam tahap ini perusahaan
umumnya memiliki produk atau jasa yang
mempunyai pertumbuhan potensial yang
signifikan, namun dapat beroperasi
dengan cashflow yang negatif dan tingkat
pengembalian investasi yang masih
rendah. Oleh karena itu tujuan finansial
yang paling cocok untuk tahap ini
dilambangkan dengan ukuran persentase
pertumbughan
pendapatan
atau
penjualan di kelompok pelanggan,
wilayah, dan pasar yang ditargetkan.
Sustain
Pada tahap ini perusahaan0.2
asih perlu berinvestasi, namun disyarat-
kan untuk dapat menghasilkan pengem-
balian yang baik atas investasi yang dila-
kukan. Perusahaan dalam tahap in beru-
saha mempertahankan pangsa pasar dan
bahkan mengembangkannya dari tahun
ke tahun. Tolak ukur yang digunakan
dalam tahap ini terkait dengan profitabili-
tas, bisa berupa operating income, gross
margin, ROI, ROCE, atau EVA.
Harvest
Tahap hidup perusahaan dimana perusa-
haan tidak lagi menekankan pada inves-
tasi-investasi, sebaliknya justru memetik
keuntungan dari investasi-investasi yang
dilakukan pada tahap hidup sebelumnya.
Oleh karena itu tujuan finansialnya akan
ditekankan pada cashflow dan tingkat
pengurangan dalam keperluan modal
kerja.
Ukuran-Ukuran dalam
Perspektif
Pelanggan.
Dalam perspektif pelanggan, manajer
mengidentifikasi segmen pelanggan dan
pasar
dimana
erusahaan
akan
berkompetisi serta ukuran kinerja yang
akan digunakan pada segmen tersebut
(Kaplan dan Norton, 1996:26).
Perusahaan biasanya memilih dua set
ukuran dalam perspektif pelanggan, set
ukuran yang pertama (kelompok inti
pengukuran) mewakili ukuran umum
yang ingin digunakan semua perusahaan,
sedangkan set kedua (kelompok
penunjang) mencerminkan penggerak
kinerja dalam perspektif ini.
Dalam kelompok inti, tolak ukurnya
antara lain pangsa pasar (market share),
tingkat perolehan pelanggan baru
(customer acquisition), kemampuan
mempertahankan pelanggan lama
(customer retention), tingkat kepuasan
pelanggan (customer satisfaction), dan
customer
profitability
Dalam kelompok penunjang, yang diukur
adalah masalah customer value, yang
merupakan konsep kunci untuk
memahami penggerak pengukuran
Eddy Soeryanto Soegoto