Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
222
H a l a m a n
Pemerintah menggunakan internet dalam
komunikasi internal, distribusi informasi
dan proses pajak otomatis. Selain
menawarkan komoditas dan pelayanan
online bagi pelanggan, sektor bisnis
menggunakan internet untuk berinteraksi
antar sesama. Banyak individu
menggunakan internet untuk berinteraksi
menggunakan surat-el (email), membaca
berita, belanja, membayar tagihan,
perb ank an,
m end engark an
d an
download
serta bahkan menelefon. Institusi
pendidikan menggunakan internet untuk
penelitian dan menghadirkan kuliah online
bagi mahasiswa.
Riset menggunakan internet sebagai salah
tools
dalam penelitian. Diakui atau tidak,
internet dengan segala kelebihannya
merupakan perpustakaan paling lengkap
di dunia. Sifat internet yang terbuka
dengan siapa saja dapat membagi
pengetahuan di dalamnya membuat
internet menjadi gudangnya pengetahuan
mengalahkan sumber manapun juga.
surfing
informasi bisa diperoleh, dari resep
masakan hingga cara meracik bom, mulai
dari pengetahuan lawas hingga teknologi
terkini. Keberadaan mesin-mesin pencari
yang canggih seperti google dan yahoo
membuat pencarian informasi hanya
membutuhkan hitungan detik, yang
penting teknik mencarinya tepat, dengan
kata kunci yang fokus dan terarah.
Keberadaan ensiklopedia online yang
gratis seperti wikipedia, sudah lebih dari
sanggup untuk mengalahkan berderet-
deret buku ensiklopedia dari penerbit
paling terkenal sekalipun. Kelebihannya,
ensiklopedia semacam ini ter-update terus
menerus, setiap hari sementara
ensiklopedia konvensional harus
menunggu jangka waktu tertentu untuk
memperoleh versi updatenya. Itupun
dengan membayar mahal. Kekurangannya
hanya pada gengsi tentu saja, memiliki
ensiklopedia dalam bentuk buku bagi
sementara orang masih dikaitkan dengan
prestise, apalagi harganya masih
tergolong mahal. Selanjutnya, masih
ditunggu kerelaan dari komunitas-
komunitas keilmuan untuk dapat
menerima ensiklopedia online sebagai
acuan dalam penelitian, yang hingga kini
masih belum sepenuhnya dapat diperoleh.
Masih banyak yang meragukan kesahihan
ensiklopedia online, hanya karena tidak
memiliki dewan editor yang tetap.
Padahal, dewan editor ini sebenarnya
sudah diwakili oleh jutaan pakar di seluruh
dunia yang turut menyimak informasi
tersaji di dalamnya.
Pokok-pokok menarik mengenai internet
tersebut dibahas dengan cukup menarik
oleh penulis Jonathan Sarwono dalam
bagian pembuka buku Strategi Penelitian
di Internet. Sarwono melukiskan dengan
gamblang dan menuntun suatu
pemahaman awal akan internet sebagai
sumber limpahan informasi raksasa yang
dapat dieksplorasi hampir tanpa batas.
Dengan meluasnya ketersediaan jaringan
internet, beberapa di antaranya bahkan
merupakan jaringan tanpa kabel yang
bebas diakses siapa saja membuat
pencarian informasi bahkan tidak
memerlukan biaya koneksi. Bermodalkan
komputer jinjing buatan tahun 2006
hingga keluaran terkini yang hampir pasti
telah dilengkapi dengan perangkat LAN
tanpa kabel, seorang pencari informasi
cukup mendatangi salah satu jaringan wifi
yang banyak tersebar dari kampus hingga
mal, lalu berselancar menjelajahi lautan
informasi.
Sekilas hingga di sini, buku Sarwono ini
tidak ada bedanya dengan buku-buku
internet lainnya yang ada di pasaran.
Namun demikian, bagian berikutnya
membuatnya berbeda.
SALMON PRIAJI MARTANA