Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
230
H a l a m a n
Kerja sebesar 0.302. Demikian pula hal-
nya dengan variabel karakteristik peker-
jaan yang mempunyai nilai koefisien re-
gresi yang bertanda positif sebesar 0.292.
Artinya karakteristik pekerjaan berpenga-
ruh positif secara parsial terhadap Kepua-
san Kerja sebesar 0.292.
Pengaruh secara parsial dapat pula dilihat
melalui koefisien determinasi parsial (r
2
)
dari variabel independen terhadap varia-
bel dependen. Analisis regresi dilakukan
dengan menggunakan program SPSS
versi 10.0 yang menghasilkan koefisien
korelasi parsial (r). Oleh karena itu koe-
fisien determinasi parsial (r
2
) dihitung den-
gan mengkuadratkan korelasi parsial
tersebut. Nilai koefisien korelasi parsial (r)
dan koefisien determinasi parsial (r
2
) vari-
abel X
1
dan X
2
terhadap variabel Y disaji-
kan dalam berikut:
Koefisien determinasi parsial (r
2
) untuk
variabel X
1
ini adalah sebesar 0.243. Ini
berarti bahwa pengaruh iklim organisasi
terhadap kepuasan kerja secara parsial
adalah sebesar 24.3%. Selain hal terse-
but, koefisien korelasi sebesar 0.493
menurut aturan Guilford menunjukkan
keeratan hubungan pengaruh iklim or-
ganisasi terhadap kepuasan kerja adalah
sedang atau cukup, karena diatas atau >
0.40. Penelitian yang dilakukan oleh Laf-
follete and Sims,Kaczka & Kirk, Fredricson
(Steers1985:128) menunjukan bahwa ada
hubungan positif dan jelas antara iklim
organisasi dan kepuasan kerja. Khusus-
nya, ditemukan bahwa iklim yang lebih
konsultatif, terbuka dan mementingkan
pekerja biasanya dihubungkan dengan
sikap kerja yang lebih positif. Litwin &
Stringer (Steers,1985:129) telah membuk-
tikan bahwa iklim yang bersifat kekeluar-
gaan dengan tekanan pada hubungan
antar pribadi yang baik diantara para
pekerja, akan menjurus pada kepuasan
kerja yang tinggi, sikap positif terhadap
kelompok kerja, dan prilaku kreatif yang
.
Pengaruh yang diberikan oleh iklim or-
ganisasi (X
1
) mempunyai pengaruh yang
positif terhadap kepuasan kerja (Y). Hal ini
berarti semakin baik iklim organisasi
maka akan semakin baik pula kepuasan
kerja karyawan.
Koefisien determinasi parsial (r
2
) untuk
variabel X
2
ini adalah sebesar 0.203. Ini
berarti bahwa pengaruh Karaktersistik
Pekerjaan terhadap kepuasan kerja se-
cara parsial adalah sebesar 20.3%. Selain
hal tersebut, koefisien korelasi sebesar
Guilford
kan keeratan hubungan pengaruh Karak-
tersistik Pekerjaan terhadap kepuasan
kerja adalah sedang atau cukup, karena
diatas atau > 0.40. Menurut Wexley &
Yulk (1992) berpendapat bahwa karakter-
istik pekerjaan merupakan faktor utama
yang secara konsisten ditemukan dalam
pembentukan kepuasan kerja. Apabila
seseorang dalam pekerjaannya mempun-
yai otonomi untuk bertindak, terdapat vari-
asi, memberikan sumbangan penting
dalam keberhasilan organisasi dan kary-
awan memperoleh umpan balik tentang
hasil pekerjaan yang dilakukannya, maka
yang bersangkutan akan merasakan
kepuasan melalui pekerjaannya.
Pengaruh yang diberikan oleh Karakter-
sistik Pekerjaan (X
2
) mempunyai pengaruh
yang positif terhadap kepuasan kerja (Y).
Hal ini berarti semakin baik Karaktersistik
Pekerjaan maka akan semakin baik pula
kepuasan kerja karyawan.
Uji F-statisktik dilakukan untuk menentu-
kan signifikasi pengaruh variabel inde-
penden secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Dari perhitungan yang
dilakukan maka didapat F
hitung
sebesar
106.829 dengan tingkat signifikansi
0,000. Kriteria pengujian yang dilakukan
untuk menentukan apakah besarnya pen-
garuh (koefisien determinasi) dalam per-
samaan regresi signifikan atau tidak
adalah jika probabilitasnya (tingkat signifi-
Moh. Irsan Frimansah dan Raeny Dwi Santy