Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
240
H a l a m a n
kategori tersendiri terhadap kelas sosial
pelanggannya berdasarkan penghasilan ini.
Bagi
yang
berpenghasilan
<1
juta
dikategorikan sebagai kelas bawah, >1-2,5
juta sebagai kelas menengah, dan >2,5 juta
merupakan
kelas
atas.
Segmentasi
pelanggan
HC
RSAI
berdasarkan
penghasilan menghasilkan sebagian besar
(34,1%) berpenghasilan >1-2,5 juta, diikuti
yang berpenghasilan >2,5-5 juta (22%),
kemudian yang penghasilan >10 juta
(19,5%), lalu yang penghasilan >5-10 juta
(17,1%) dan yang paling kecil yang
penghasilannya <1 juta (7,3%). Jadi kategori
penghasilan pada pelanggan HC RSAI ini
berada pada kelas menengah atas.
HC RSAI memberikan pelayanan HC yang
Islami pada setiap pasiennya. Hasil
segmentasi
pada
pelanggan
HC
menunjukkan bahwa semua yang mendapat
pelayanan HC beragama Islam. RSAI sendiri
tidak membatasi agama pasien, tetapi
mereka mempunyai cita-cita agar umat
Islam mau berobat dan bangga terhadap RS
Islam. Hal ini dapat dipahami karena
dengan membawa-bawa agama umumnya
orang akan lebih sensitif. Segmentasi
berdasarkan agama hanya dapat diterapkan
pada komoditi tertentu yang pasarnya
sangat sensitif terhadap simbol-simbol
agama (Kasali, 1999).
Sebagian besar pelanggan HC menderita
stroke (34,1%). Hal ini dipersepsikan karena
mayoritas lansia mengalami penyakit
degeneratif. Depkes juga menyebutkan
bahwa peningkatan populasi lansia akan
berkontribusi terhadap prevalensi penyakit
degeneratif yang salah satunya adalah
stroke. Tingginya angka kesakitan pada
lansia tentu akan meningkatkan tingkat
hunian RS, tetapi jika berlama-lama di rawat
di RS tidak akan efektif. Oleh karena itu HC
merupakan alternatif perawatan bagi yang
perlu perawatan lama selain karena merasa
nyaman berada di rumah juga bisa
meringankan beban keluarga.
Berdasarkan Faktor Geografi
Segmentasi berdasarkan faktor geografi
pada pelanggan HC RSAI yang menempati
urutan teratas yaitu Kecamatan Margacinta
(36,6%), sedangkan sisanya daerah lain
yang
dekat
dengan
RSAI
seperti
Batununggal, Cibiru, Riungbandung, dan
wilayah Bandung Timur lainnya. Hal ini
dipersepsikan karena demand masyarakat
terhadap pelayanan HC rendah, atau
informasi tentang HC RSAI belum sampai ke
masyarakat seperti data yang didapat dari
pasar potensial HC bahwa sebagian besar
(78%) pengunjung RSAI belum mengetahui
tentang HC RSAI.
Berdasarkan Faktor Psikografi
Segmen pelanggan berdasarkan faktor
psikografi pada penelitian ini terdiri dari
kelas sosial dan gaya hidup yang
teraktualisasi
dalam
persepsi
dan
preferensi mereka. Kelas sosial dan gaya
hidup telihat dalam preferensi pelanggan
dalam
memilih
kelas
perawatan
sebelumnya dan dalam penanggung biaya
perawatan HC dan juga persepsi mereka
terhadap pelayanan HC RSAI. Sebagian
besar (29%) perawatan sebelumnya berasal
dari ruangan VIP dan kelas I (24%)
sedangkan
untuk
biaya
penanggung
perawatan pasien membayar sendiri (80%).
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa
pelanggan HC RSAI berasal dari kelas
menengah atas selain juga dilihat dari
penghasilan mereka yang berpenghasilan
lebih dari 1 juta ke atas. Menurut Setiadi
(2003), kelas sosial dan gaya hidup
mempunyai pengaruh yang kuat pada
pemilihan barang-barang atau terhadap
keputusan-keputusan
dalam
pemilihan
kebutuhannya.
Analisis Pasar Potensial Hc Rsai
Menurut Boy Sabarguna (2005), pasar
potensial
potential
market
adalah
konsumen yang mempunyai minat pada
tawaran atau penawaran pasar yang telah
dirumuskan. Pasar potensial juga diartikan
sebagai sekumpulan konsumen yang
memiliki minat dalam batas-bata tertentu
terhadap penawaran yang disampaikan
(Kotler dan Andersen, 1995). Pasar
potensial HC RSAI adalah pasien RI atau RJ
Dadang Munandar