Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
247
H a l a m a n
gai produk sistem arsitektur. Dengan
demikian evaluasi daur–hidup–gedung da-
pat dilakukan oleh sistem arsitektur yang
dapat dianalogikan dengan LCA yang bertin-
dak sebagai instrumen yang inheren di
dalam sistem arsitektur.
CRADLE–TO–GRAVE
cradle–to–grave
–––
kematian atau istilah menurut arsitek berke-
from–source–
to–sink
nya adalah prinsip agar senantiasa memper-
hitungkan biaya dan enerji yang akan dike-
luarkan, serta dampak-dampak lingkungan
yang akan terjadi pada setiap tahap dalam
material with-
drawalorextraction
waste disposal
yaitu pengelolaan limbahnya. Demikian pula
halnya bagi gedung sebagai produk sistem
arsitektur mulai dari proses perencanaan
dan perancangan, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan, bionomik manusia, sampai
dengan proses pengelolaan gedung di akhir
kegunaannya.
The ProductLifeCycle
atau Daur–Hidup–Produk, menggambarkan
proses produksi beserta tahapannya yang
meliputi:
Raw Materials
gunakan sesedikit mungkin material ber-
dampak negatif terhadap lingkungan; 2.
Menggunakan sesedikit mungkin mate-
rial;
Manufacture
tri atas bahan baku): 3. Menggunakan
lebih sedikit sumber daya; 4. Mempro-
duksi sesedikit mungkin polusi dan lim-
bah; 5. Mengurangi dampak distribusi;
Use
sedikit mungkin sumber daya; 7. Memini-
masi penggunaan yang mengakibatkan
polusi dan limbah; 8. Mengoptimalkan
kegunaan dan usia kegunaan;
End of life
Kurangi dampak lingkungan dari material
buangan; 10. Permudah penggunaan
kembali dan daur ulang.
The ProductLifeCycle
Sumber: