Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
249
H a l a m a n
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMU-
ARCHITECTURAL SUSTAIN-
ABILITY
Pada proses perkembangannya instrumen-
sustainability
bagi produk secara umum maupun bagi
gedung sebagai produk sistem arsitektur ini
telah disistemasi secara cerdas melalui po-
tensi-potensi teknologi informasi dan komu-
nikasi.
Beberapa piranti lunak dan basis data ten-
tang produk-produk berkelanjutan telah
diciptakan dan disusun, khususnya oleh
negara-negara maju, hal ini sekaligus mem-
eco labeling
environmental labeling
dilakukan di negara-negara maju dengan
mekanisma penggunaan instrumen sejenis.
Namun bukan berarti di negara sedang
berkembang tidak dapat atau tidak perlu
menggunakan instrumen bersangkutan,
akan tetapi belum dijadikan alat legalitas
melalui proses sertifikasi dengan segala
pemberlakuan hukum dan sanksinya. Oleh
karenanya istilah yang dipakai masih
architectural
sustainability
sustainability
homeostasisequi-
librium
pada saat alam tercipta oleh sang Maha
Pencipta.
Piranti Lunak Komputer Berbasis Paradigma
Cradle–To–Grave
Softwares
puter yang telah diperkenalkan dan diguna-
kan secara luas, terutama di negara-negara
maju, untuk menilai keberlanjutan suatu
produk termasuk gedung sebagai produk
proses arsitektur di antaranya:
LCA Softwares
Energy and Building Tools
Whole Building Assessment Tools
LCASoftwares
Berikut adalah beberapa contoh piranti lu-
nak yang tidak ada salahnya mulai diguna-
kan sebagai wujud tanggungjawab serta
turut andilnya komunitas arsitektur Indone-
sia dalam upaya pemulihan global.
gedung yang dikembangkan oleh BHP
in Sustainable Archi-
tecture
gambilan keputusan LCA selama proses
konstruksi atau pembangunan yang ber-
streamline
segalanya menjadi efisien. LISA dikem-
bangkan sebagai respon atas permin-
taan para arsitek dan para profesional
industri untuk menyederhanakan instru-
men LCA guna membantu merancang
green design
Saat ini metodologi-metodologi LCA ter-
lalu rumit dan tidak dapat diterima se-
cara luas bagi para perancang dan ahli
spesifikasi. Selain itu studi terinci dalam
LCA seringkali justru mengalihkan per-
hatian dari isu-isu lingkungan utama,
dan justru cenderung memusatkan per-
hatian pada kompetisi antar material
atau bahan-bahan bangunan daripada
memperhatikan optimasi pada sistem-
sistem konstruksi.
LISA dirancang untuk:
Membantu mengidentifikasi isu-isu ling-
kungan utama dalam konstruksi.
Menyediakan alat yang mudah diguna-
kan bagi para arsitek untuk menge-
valuasi aspek-aspek lingkungan pada
rancangan gedung.
Memampukan para arsitek dan ahli spe-
sifikasi untuk memilih berdasarkan per-
timbangan daur hidup lingkungan secara
holistik.
Sampai saat ini LISA telah diterapkan pada
beragam skala rancangan, dan tengah dit-
erapkan pada proses-proses pengemban-
gan:
Gedung Perkantoran Berlantai Banyak
Gedung Tinggi
Gudang-gudang Berbentang Lebar