Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
162
H a l a m a n
Publik yang mengunjungi Dosen dapat
berasal dari publik internal dan publik
eksternal, karena pada dasarnya setiap
kegiatan dari Dosen tidak terlepas dan
ditujukan kepada dua jenis publik
tersebut.
IV. Tinjauan Tentang Komunikasi
Komunikasi pada hakikatnya adalah
“pernyataan antar manusia”, dimana ada
kegiatan interaksi di kedua belah pihak
untuk tujuan tertentu. Hal itu sejalan
dengan definisi komunikasi menurut
Onong
Uc hjana
Effe nd y,
yang
mengemukakan bahwa komunikasi
adalah “Proses pernyataan antara
manusia, yang dinyatakan adalah pikiran
atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa
sebagai alat penyalurnya” (Effendy, 1993
;28).
Berbeda dengan Roger dan D. Lawrence
(1981), menurut mereka komunikasi
adalah ”Suatu proses dimana dua orang
atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba
pada saling pengertian yang mendalam”
(Cangara, 1981 ;19).
Sedangkan definisi menurut M.O. Palapah
dan Atang, menyebutkan bahwa
”Komunikasi sebagai ilmu tentang
pernyataan manusia yang menggunakan
lambang-lambang yang berarti” (Palapah,
dan Atang, 1983 ;9).
Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik
k e s i m p u la n
b a h w a
k o m un i k a s i
merupakan suatu kajian ilmu yang
didefinisikan sebagai proses penyampaian
pesan dari komunikator kepada
komunikan. Pesan yang disampaikan
dalam suatu proses komunikasi dapat
berupa verbal maupun non verbal, seperti
dengan menggunakan bahasa, simbol,
isyarat, lambang dan sebagainya, yang
dapat di mengerti dan di pahami oleh
komunikan agar komunikasi dapat
berlangsung efektif. Pesan yang
disampaikan dalam proses komunikasi
dapat berupa informasi, perasaan, pikiran,
pendapat, gagasan, dan sebagainya.
V. Tinjauan Tentang Kompetensi SDM
5.1. Definisi Kompetensi
Managing Partner The Jakarta
Consulting Group
”Ka rak t er is t ik - k a rak t e r is t ik
yang
mendasari individu untuk mencapai
kinerja superior. Kompetensi juga
merupakan pengetahuan, ketrampilan,
dan kemampuan yang berhubungan
dengan pekerjaan, serta kemampuan yang
dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan
nonrutin”.(www.jakartaconsulting. com/
extra_corner_archive12.shtml, Mei 2006
Hal 2).
Salah satu pendekatan mengenai model
”Competency-based
HRM
kompetensi)”. (www.jakartaconsulting.com
/extra_corner_archive12.shtml, Mei 2006
Hal 2.) Intinya perilaku SDM yang paling
bagus kinerjanya dijadikan tolok ukur.
Perilaku ini menjadi patokan baku yang
menggerakkan program SDM untuk
mengembangkan gugus kerja yang lebih
efektif. Kompetensi ini diintegrasikan
dalam sistem SDM.
Standar perilaku dari karyawan yang
paling bagus kinerjanya dan terbukti
mendukung strategi perusahaan menjadi
dasar untuk kebijakan pengelolaan SDM,
seperti rekruitmen, seleksi, imbalan,
manajemen kinerja, promosi, dan
pengembangan. Melalui cara ini berarti
telah dikaitkan antara strategi dan
manajemen SDM dengan strategi dan
manajemen korporat.
Pendekatan model kompetensi lainnya
organizational”
DESAYU EKA SURYA