Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.6, No. 2
213
H a l a m a n
RASA SOLIDARITAS KELOMPOK, RASA MEMILIKI, DAN RASA
KESETIAAN SEBAGAI NILAI-NILAI TRADISI JEPANG DALAM
SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN DI JEPANG
DEWI SOETANTI
Jurusan Sastra Jepang
Universitas Komputer Indonesia
Sebagai bangsa yang mengalami kekalahan perang, Jepang memiliki
persamaan dengan bangsa Jerman. Akan tetapi, mengapa Jepang lebih cepat
pulih daripada Jerman? Kita bisa melihat bagaimana kemajuan industri Jepang
yang sangat pesat, terutama sejak pasca Perang Dunia II. Sehingga banyak
menimbulkan pertanyaan, terutama pada kalangan pengusaha, apa gerangan
rahasia keberhasilan bisnis Jepang? Dalam membangun perekonomiannya,
ternyata Jepang menggabungkan antara nilai-nilai tradisi bangsa Jepang yang
telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Jepang dengan prinsip
manajemen yang didapat dari dunia Barat, terutama Amerika. Perpaduan
antara kedua sistem manajemen inilah yang kemudian menghasilkan sistem
manajemen perusahaan “ala Jepang”, yang ternyata mampu membuat Jepang
berhasil membangun perindustriannya dalam waktu yang sangat singkat.
Solidaritas kelompok, perusahaan jepang.
Perlu diketahui bahwa semua negara indus-
tri yang ada dewasa ini, sebelumnya meru-
pakan negara pertanian. Namun, yang
membuat bangsa Jepang begitu istimewa
jika dibandingkan dengan negara industri
lainnya, adalah karena Jepang sangat ce-
pengindustrialisasian negaranya
atau mengubah negaranya dari negara
agraris menjadi negara industri, terutama
sejak Perang Dunia II. Prinsip-prinsip mana-
jemen yang bagaimanakah yang telah mem-
buat negara Jepang menjadi negara industri
yang sukses?
“Keajaiban ekonomi Jepang” tidak terlepas
dari berbagai faktor, salah satunya adalah
penerapan sistem manajemen kerja yang
berbeda dari negara-negara industri lain-
nya. Prinsip-prinsip manajemen yang diber-
lakukan di Jepang, sebenarnya berlandas-
kan pada nilai-nilai tradisi bangsa Jepang
yang telah mengakar kuat dalam kehidupan
masyarakat Jepang. Kemudian nilai-nilai
tradisi bangsa Jepang tersebut dipadukan
dengan prinsip-prinsip manajemen yang
diambil dari Barat, terutama yang didapat
selama pendudukan Amerika. Perpaduan
antara kedua sistem manajemen inilah
yang kemudian menghasilkan sistem mana-
jemen perusahaan “ala Jepang”, yang tern-
yata dapat membuat Jepang berhasil mem-
bangun perindustriannya dalam waktu yang
sangat singkat.
“Japan
as I see It”
tradisi bangsa Jepang yang penting dan
telah ada sejak zaman dahulu kala, antara
lain rasa kekeluargaan, rasa solidaritas
kelompok, rasa memiliki, rasa kesetiaan
Alamat korespondensi pada Dewi Soetanti, Jurusan Sastra Jepang Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipati Ukur
114, Bandung 40132.
bidang
HUMANIORA