Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 1
113
H a l a m a n
Dari Gambar 3 terlihat bahwa dengan
bertambahnya kandungan tanah kohesif
pada
campuran beton akan menurunkan kuat
WORK CLIMATE, SUPPORTIVE MANAGEMENTWORK
EFFORTTAXPAYER’S SERVICE QUALITYTAX
EVASION
BAGIAN BARAT II”
SITI KURNIA RAHAYU
Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia
Abstract
The purpose of this research is to find out and also intended to obtain the empirical
evidence that concerns about the influence of (1) Employees perceptions of work
climate and supportive management on work effort both simultaneously and
partially, (2) Taxpayers perceptions of work effort on taxpayers service quality (3)
Taxpayers service quality on tax evasion . The result of the hypothesis shows a
significant and positive relation between The employee perceptions of work climate,
supportive management, work effort on taxpayers service quality, and negative
relation on tax evasion.
Kata Kunci – work climate, supportive management, work effort, Taxpayer’s service
Quality, Tax Evasion
bidang
HUMANIORA
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Tugas utama pemerintah adalah
memberikan pelayanan dalam rangka
memenuhi kebutuhan warga negaranya
(public service).
pelayanan publik yang diberikan pemerintah
kepada masyarakatnya sehingga sering
dijadikan indikator keberhasilan suatu
pemerintahan. Dalam rangka mewujudkan
good governance
menjadi salah satu prinsip yang harus
dikedepankan
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan, maka pelayanan publik yang
akuntabel yaitu pelayanan prima sektor
publik menjadi keharusan yang tidak bisa
ditunda-tunda.
Pelayanan
pada
sektor
publik
didasarkan pada aksioma bahwa pelayanan
adalah pemberdayaan. Pelayanan sektor
publik
tidak
mencari
profit,
tetapi
memberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat secara baik, untuk
itu pelayanan sektor publik bertujuan untuk
memberdayakan
dan
membangun
kepercayaan
masyarakat
kepada
pemerintah.
Salah satu yang memperpuruk krisis
sampai
saat
ini
adalah
buruknya
kepercayaan masyarakat terhadap aparatur
pemerintah terutama di sektor pelayanan
publik.
Sehingga
munculnya
sikap,
anggapan
dan
penilaian
terhadap
pemerintahan,seperti: yaitu birokrasi adalah
prosedur
yang
berbelit-belit
dan
mempersulit urusan, Jargon „kalau masih
bisa
dipersulit
mengapa
dipermudah?”(Sutopo, 2003:15)