Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16
Page 11 of 16Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 1
71
H a l a m a n
Gambar 2 : Path Diagram Model Struktural Pengaruh Dimensi-Dimensi Pengawasan
terhadap perilaku karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Medan
Hasil itu, mengindikasikan bahwa
pengawasan yang dilakukan bagi
karyawan pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kota Medan dinilai masih
biasa-biasa saja. Hasil penelitian
berdasarkan konfirmasi dari 120
responden diperoleh gambaran bahwa
kejelasan target yang dicapai 56.7%
responden mengatakan cukup jelas,
meskipun kejelasan target cukup jelas
dipahami pegawai terutama dalam
pelayanan perijinan namun pengawasan
belum menyentuh pada sejauhmana
pelayanan perijinan itu dilakukan dengan
baik. Jika diamati hasil penelitian
menunjukkan kejelasan standar waktu
57.5% responden mengatakan cukup
jelas, metode pengukuran kinerja 45.8%
responden mengatakan sesuai. Meskipun
jawaban responden masuk kategori cukup
jelas pemahamannya terhadap standar
waktu, metode kerja yang sesuai, tetapi
masih terdapat 33.3% kurang patuh
kepada peraturan yang ditetapkan. Yang
kurang patuh ini kepada peraturan tentu
saja akan menciptakan perilaku yang
menyimpang dari aturan/norma.
Karena itu, menciptakan perilaku
pegawai yang kondusif yang dihubungkan
dengan menetapkan standar dan metode
pengukuran
prestasi
kerja,
metode
pengukuran kinerja yang jelas, dan
peraturan yang baku Sebab penetapan
standar dan metode kerja sesuatu hal
diinginkan dengan demikian menjadi
sebuah
kriterium
guna
mengukur
kenyataan
yang
dihasilkan
guna
dibandingkan dengan keadaan yang
diinginkan. Selain kejelasan rumusan atau
target yang diinginkan, juga kejelasan
tolok ukur pengamatan perilaku pegawai
apakah menyimpang dari dari norma atau
tidak dalam pelayanan perijinan SIUP. Bila
rumusan hasil yang diinginkan manajemen
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
tidak jelas atau terukur secara kuantitatif
mengakibatkan
pengawasan
tidak
berfungsi.
2. Dimensi pengukuran prestasi kerja
Melakukan pengukuran prestasi kerja
apakah dengan cara berulang-ulang dan
berlangsung terus menerus secara benar,
baik
intensitasnya
dalam
bentuk
pengukuran harian, mingguan, atau
bulanan sehingga tampak yang diukur
antara mutu dan jumlah hasil, akan dapat