Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 1
106
H a l a m a n
yang digunakan harus menggunakan air
bersih, jika menggunakan air sungai
dihawatirkan banyak mengandung tanah
kohesif,
karena
kurang
baiknya
penyimpanan agregat di lapangan sehingga
agregat tercampur tanah kohesif disekitar
tempat penyimpanan. Dimana tanah kohesif
tersebut dapat mengganggu proses hidrasi
dari semen dan memperlemah ikatan
antara pasta semen dengan agregat,
sehingga
kekuatan
beton
berkurang.
Berdasarkan fenomena di atas, maka
Penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian mengenai “Analisa Kuat Lentur
Pada Beton K-300 Yang Dicampur Dengan
Tanah Kohesif”.
Tanah Kohesif
Tanah kohesif adalah kumpulan
partikel mineral yang mempunyai indeks
plastisitas sesuai batas Atterberg yang pada
waktu mengering membentuk suatu massa
yang bersatu sedemikian rupa sehingga
diperlukan gaya untuk memisahkan setiap
butiran mikroskopisnya.
Tanah kohesif dapat bersifat tidak
plastis, plastis, atau cairan kental,
bergantung dari kadar airnya. Sedangkan
tanah non kohesif tidak memperlihatkan
batas yang jelas antara keadaan plastis dan
tidak plastis. Untuk jenis tanah yang bersifat
non kohesif, sifatnya adalah tidak plastis
untuk semua kadar air. Tanah kohesif jika
mempunyai kadar air yang tinggi, tanah
tersebut dapat bersifat sebagai suatu cairan
yang kental.
Indeks Plastisitas tanah hasil dari
percobaan di laboratorium dapat digunakan
untuk menentukan kadar tanah kohesif.
Indeks Plastisitas yang tinggi menunjukkan
kadar tanah kohesif yang cukup tinggi, dan
sifat tanah yang plastis.tanah dengan
Indeks Plastisitas tinggi dapat menyerap air
dengan kadar yang sangat tinggi. Pada
tanah terdapat muatan listrik. Jika muatan
listrik besar, daya absorbsinya besar, maka
Indeks Plastisitasnya tinggi.
Campuran yang diperlukan untuk
membuat suatu kumpulan tanah menjadi
bersifat kohesif adalah mineral lempung
clay
lempung apabila mengandung partikel-
partikel sebesar 0.002 mm atau lebih kecil
sebanyak 50% atau lebih.
Pada kenyataannya jarang terdapat
lempung murni secara alamiah karena
silt
dan partikel-partikel pasir halus atau koloid.
I n d e k s
P l a s t i s i t a s
y a n g
t i n g g i
mengidentifikasikan
suatu
tanah
mengandung lempung murni dengan
prosentase yang tinggi.
Komponen-Komponen Beton
Beton adalah material komposit yang
terdiri dari agregat yang diletakan dalam
suatu pasta semen yang mengisi rongga
diantara butiran agregat dan mengikatnya
bersama-sama menjadi suatu kesatuan.
Beton yang dibuat secara baik
dengan perbandingan bahan yang tepat,
tiap butir agregatnya akan diselimuti oleh
pasta semen, dan rongga-rongga antara
butiran agregat penuh terisi oleh semen.
Sebagai bahan struktur, pemakaian
beton sebagai bahan bangunan sangat luas.
Ada beberapa alasan pendukung, yaitu :
Struktur beton mudah dibuat dalam
berbagai ukuran dan bentuk.
Bahan-bahan penyusun beton mudah
diperoleh.
Beton merupakan bahan yang dapat
disiapkan dalam jumlah banyak untuk suatu
pekerjaan konstruksi yang membutuhkan
material dalam jumlah besar. Oleh karena
itu beton menjadi bahan yang sangat
dibutuhkan dan sering dipergunakan untuk
sebagian besar pekerjaan konstruksi
dibandingkan dengan bahan struktur lain.
Bahan-bahan penyusun beton adalah :
Agregat halus (pasir)
Agregat kasar (kerikil)
Semen
Air
Yatna Supriatna