Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
150
H a l a m a n
kan error. Namun untuk regangan yang
quadratik, cubic atau quartic, pengukuran
ini akan menghasilkan error, yang be-
sarnya bergantung pada panjang alat ukur
yag digunakan dan kondisi medan regan-
gan. Untuk meminimumkan error ini, pen-
gukuran sebaiknya dilakukan dengan pan-
jang alat yang seminimum mungkin.
Berdasarkan hal tersebut maka suatu
alat ukur regangan harus memiliki karak-
teristik dasar sebagai berikut; memiliki
panjang dan lebar alat ukur yang tidak
terlalu besar, memiliki sensitivitas atau
nilai regangan terkecil yang dapat dibaca
pada skala di mana sensitivitas dapat
ditingkatkan dengan menerapkan faktor
pembesaran, memiliki rentang pemba-
caan yang nilai terbesar dapat dibaca,
memiliki akurasi hasil bacaan. Salah satu
alat ukur regangan yang memenuhi karak-
strain
gaugeElectrical Resistance Strain
Gauge
ERSG merupakan salah satu system
ukur regangan yang memperlihatkan sifat-
sifat alat ukur regangan yang optimum
dan paling banyak/sering digunakan
dalam pekerjaan analisis tegangan. ERSG
juga banyak dimanfaatkan sebagai sensor
pada berbagai transducer untuk pengu-
kuran beban, torsi, tekanan dan perce-
patan. Prinsip kerja ERSG ditemukan oleh
Lord Kelvin (1856), yaitu: “perubahan
tahanan pada suatu material (baja/
copper) dapat terjadi akibat perubahanre-
gangan pada material tersebut”. Tiga
dasar pengukuran regangan dengan ERSG
antara lain:
perubahan tahanan kawat sebagai
fungsi perubahan regangan
material yang berbeda mempunyai
sensitivitas perubahan tahanan yang
berbeda
Jembatan wheatstone merupakan
rangkaian yang dapat digunakan untuk
mengukur perubahan tahanan yang
terjadi secara akurat.
Berdasarkan ukuran, strain gage ter-
bagi atas strain gage ukuran pendek
(ukuran terpendek = 0,2 mm) dan strain
gage ukuran panjang (ukuran terpanjang =
102 mm).
ERSG yang ada pada saat ini biasanya
terdiri atas suatu foil tipis (setebal 0,02
mm) yang direkatkan pada suatu backing
material yang terkadang terbuat dari poly-
amida. Melalui backing material inilah
biasanya ERSG direkatkan pada permu-
kaan benda uji. ERSG mengukur peruba-
han panjang terhadap panjang gage dan
mengkonversinya menjadi regangan.
Strain Gauge
Dalam eksperimental, regangan biasanya
ditentukan dengan mengukur secara
akurat perubahan tahanan dan kemudian
membagi perubahan tahanan tersebut
gauge
(1)
Untuk mendefinisikan kondisi regan-
gan bidang, perlu diketahui komponen-
komponen regangan ε
x
, ε
y
dan γ. Regan-
gan geser γ
xy
tidak dapat diukur langsung,
namun dapat diperoleh dengan pengu-
kuran regangan normal di tiga arah yang
berbeda pada lokasi yang sama. Seperti
diketahui dari teori elastisitas untuk
kondisi regangan bidang berlaku:
(2)
Berdasarkan persamaan transformasi
regangan (Dally 1991), besarnya regangan
Y. Djoko Setiyarto