Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
153
H a l a m a n
4.
PRE-ANALISIS TEORITIS NILAI
STRAIN GAUGE
Pre-analisis bertujuan untuk mem-
output
pembebanan diaplikasikan pada benda
out-
put
pre analisis maka kesalahan tersebut
perlu dikoreksi.
Pre-analisis yang dilakukan meliputi
prediksi beban maksimum dan lendutan,
serta prediksi regangan yang terjadi pada
strain gauge
pakan pre-analisis yang dilakukan terha-
dap pengujian WF 150x75x5x7.
Gambar 5. Prediksi awal regangan SG
Tabel 1.
Prediksi Teoritis Lendutan dan Regangan
Tabel 2. Prediksi Teoritis Regangan Geser
Lendutan teoritis tersebut dihitung
Unit Load
yang mengasumsikan bahwa lendutan
terjadi pada daerah uji diakibatkan oleh
adanya beban seperti yang tercantum
dalam Tabel 1.
(5)
Regangan lentur teoritis dihitung dengan
menentukan terlebih dahulu momen len-
tur (M) akibat beban terpusat. Kemudian
dengan mengalikan lengan momen dan
membaginya dengan momen inersia akan
diperoleh tegangan lentur. Regangan len-
tur dihasilkan dengan menggunakan per-
samaan elastisitas atau Hukum Hooke.
Sedangkan
regangan
geser
teoritis
diperoleh dengan menentukan terlebih
dahulu gaya geser. Perkalian gaya geser
dengan statis momen dan membagikan
dengan perkalian momen inersia dan te-
web
tegangan geser. Regangan geser diperoleh
dengan cara membagi tegangan geser
dengan modulus geser.
5.
HASIL PENGUJIAN REGANGAN LEN-
STRAIN GAUGE
Berikut ini merupakan pembahasan hasil
pengujian regangan lentur yang dilakukan
dengan menggunakan 2 jenis pembeba-
nan yang berbeda, yaitu P
max
= 850 kgf
dan 1200 kgf, dengan harapan dapat
mempelajari perilaku regangan lentur baja
ketika beban diaplikasikan. Kedua jenis
pembebanan tersebut masih berada
dalam kondisi elastis (nondestruktif).
Karena berdasarkan analisis kuat lentur
nominal (sesuai metode LRFD 2005), ba-
lok WF model uji tersebut mampu mene-
rima beban terpusat maksimal 1710.469
kgf, sehingga kedua jenis pembebanan
terpusat dianggap masih di bawah batas
elastis. Beban yang diaplikasikan oleh
mesin uji UTM setiap kelipatan 3 detik
bertambah hingga mencapai target P
max
yang diinginkan.
dx
EI
m
M
b
a
x
.
UTM
Tumpuan
C
1
, D
1
s
1
s
1
s
2
s
2
t
xy
t
yx
t
xy
t
yx
Arah
Beban
UTM
Arah
Reaksi
Tumpuan
C
2
, D
2
2
= -
1
= +
Prediksi Regangan
Utama
1
&
2
A
1
, A
2
B
1
, B
2
top
= +
bot
= -
Prediksi Regangan
Lentur
top
&
bottom
Beban
(kgf)
Lendutan
(mm)
Regangan
Lentur
850
4.434
0.000189
1200
6.265
0.000267
Beban
(kgf)
Regangan
Geser
600
0.000057
850
0.000267