Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
156
H a l a m a n
Gambar 9.
Data logger, berfungsi untuk mengkon-
strain gauge
menjadi nilai regangan yang tercatat secara
otomatis dengan komputer. Jenis data logger
yang digunakan DC104R buatan Jepang
Gambar 10.
Strain Gauge
pengaruhi Hasil Pengukuran Regangan
7.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil
eksperimental:
1.
strain gauge
ukur regangan secara umum dipan-
dang akurat dan lebih teliti pembacaan
hasil ukurannya.
2.
Data hasil pengukuran peralihan
(lendutan) diperoleh hasil yang cukup
akurat karena memiliki perbedaan den-
gan hasil pre-analisis yang sedikit yaitu
7% – 8% untuk kedua kasus pembeba-
nan.
3.
Data hasil pengukuran regangan lentur
(regangan serat atas) diperoleh hasil
yang cukup akurat karena memiliki
perbedaan dengan nilai regangan hasil
pre-analisis yang sedikit, yaitu berkisar
antara 3.4 – 4.5 % untuk beban mak-
simum P = 800 kgf dan P = 1200 kgf.
4.
Data hasil pengukuran regangan
utama kurang akurat karena memiliki
perbedaan dengan hasil pre-analisis
yang cukup banyak, yaitu berkisar 6 –
28% untuk beban maksimum P = 600
kgf dan P = 850 kgf.
5.
Kurang tepatnya dan kurang akuratnya
dari hasil pengukuran tersebut ke-
mungkinan disebabkan oleh pemasan-
strain gauge
sanaan eksperimental tidak tepat
posisinya sesuai rencana, terutama
strain gauge
gukur regangan utama.
6.
Pengaruh besaran material benda uji
seperti modulus elastisitas, bentuk dan
ukuran penampang baja WF yang be-
lum tentu prismatis di sepanjang ben-
tang turut mempengaruhi ketidakse-
suaian hasil pengukuran dengan pre-
analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Dally, James W. and Riley, William F.
Experimental Stress Analy-
sis
rd
Edition. Singapore: McGraw-
Hill.
Harris, Harry G and Sabnis, Gajanan M.
Structural Modeling
don: Pentech Press.
Catatan Kuliah
Analisis Tegangan Eksperimental
Bandung : Pascasarjana UNPAR.
Y. Djoko Setiyarto