Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19
Page 5 of 19Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
253
H a l a m a n
Marliana Budhiningtias Winanti
dipelajari melalui latihan yang
digunakan untuk memenuhi tuntutan
pekerjaan.
Jenis Kompetensi
Pengklasifikasian jenis kompetensi
biasanya dilihat dari dimensi manusia
secara personal dan hubungan antara
personal karena manusia adalah mahluk
sosial. Willy Susilo (2001:17) dan Zohar &
Marshall (2000:3) mengatakan manusia
body
mindsoul
dan atas dasar dimensi ini lalu mereka
mengelompokkan kompetensi menjadi tiga,
yakni (a). kompetensi intelektual, (b).
kompetensi emosional, dan (c). kompetensi
spiritual.
Menurut Spencer and Spencer
(1993:34) mengklasifikasikan dimensi dan
komponen kompetensi individual menjadi
tiga, yaitu : (a). kompetensi intelektual, (b).
kompetensi emosional, dan (c). kompetensi
sosial. Nampaknya spencer and Spencer
telah melihat komponen kompetensi dari
aspek dimensi manusia dan hubungan
antarp-personal, tetapi belum menghasilkan
komponen kompetensi spiritual.
Uraian
dari
masing-masing
kompetensi secara rinci dijelaskan sebagai
berikut :
1. Kompetensi intelektual
Kompetensi
intelektual
adalah
karakter sikap dan perilaku atau kemauan
dan kemampuan intelektual individu (dapat
berupa
pengetahuan,
keterampilan,
pemahaman
profesional,
pemahaman
kontekstual, dan lain-lain) yang bersifat
relatif
stabil
ketika
menghadapi
permasalahan di tempat kerja, yang
dibentuk dari sinergi antara watak, konsep
diri, motivasi internal, serta kapasitas
pengetahuan kontekstual (Nahapiet &
Ghoshal, 1998: 245). Robbins & Judge
(2007: 42) juga mengatakan bahwa
kompetensi intelektual adalah kemampuan
yang
diperlukan
untuk
menjalankan
kegiatan mental.
Kompetensi
intelektual
ini
1.
motives
dipikirkan
atau
diinginkan
oleh
seseorang secara konsisten dan
adanya
dorongan
untuk
mewujudkannya
dalam
bentuk
tindakan-tindakan.
Marshall
(2003:40) juga mengatakan bahwa
motif adalah pikiran-pikiran dan
preferensi-preferensi tidak sadar yang
mendorong perilaku karena perilaku
merupakan sumber kepuasan. Motif
mendorong,
mengarahkan,
dan
memilih perilaku menuju tindakan
atau tujuan tertentu.
2.
traits
mental
dan
konsistensi
respon
seseorang
terhadap
rangsangan,
tekanan, situasi, atau informasi. Hal
ini dipertegas oleh Marshall (2003:40)
yang mengatakan bahwa watak
adalah karakteristik yang mengakar
pada
diri
seseorang
dan
mencerminkan kecenderungan yang
dimilikinya.
3.
self concept
nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh
seseorang,
yang
mencerminkan
tentang bayangan diri atau sikap diri
terhadap masa depan yang dicita-
citakan
atau
terhadap
suatu
fenomena
yang
terjadi
di
lingkungannya. Marshall (2003:40)
juga mengungkapkan bahwa konsep
diri adalah gambaran yang dimiliki
seseorang mengenai dirinya sendiri
dan hal mencerminkan identitas
dirinya. Disamping itu, Kreitner and
Kinicki (2001:137) bahwa konsep diri
adalah
persepsi
diri
seseorang
sebagai makhluk fisik, sosial dan
spiritual.
4.
Pengetahuan
knowledge
yaitu
informasi yang memiliki makna yang
dimiliki seseorang dalam bidang kajian
tertentu.
5.
skill
untuk melakukan suatu pekerjaan fisik
atau mental. Dale (2003:29)
mengatakan bahwa keterampilan
adalah aspek perilaku yang bisa