Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19
Page 9 of 19Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
257
H a l a m a n
Marliana Budhiningtias Winanti
competence bring to full
their accountability.
Hal ini menyangkut perilaku
kemampuan yang dibawa
dalam
pekerjaan
untuk
mengisi tanggung jawab.
Output
: The
measurable
result
achieved
by
individuals
according to the levels of
performance they achieved
in carrying out their tasks.
Hal ini merupakan ukuran
kinerja yang dicapai seseorang.
Outcomes : The impacts of what has been
achieved by the performance of
individuals of the results of
their team, department, unit or
finction and ultimately, the
organization.
Kualitas identik dengan mutu, yang
secara umum, mutu adalah karakteristik
produk atau jasa yang ditentukan oleh
pemakai atau konsumen dan diperoleh
melalui pengukuran proses perbaikan
secara berkelanjutan. Edwards Deming
dalam Bambang Swasto (1997 : 56),
mengatakan
bahwa
kualitas
adalah
predictable degree off uniformity and
dependability at a low cost suited to market,
dimana kualitas dapat dilihat dari konteks,
persepsi konsumen dan kebutuhan serta
kemauan konsumen. Fredrick
Berdasarkan uraian di atas maka
dapat dirumuskan paradigma penelitian
mengenai pengaruh kompetensi terhadap
kinerja karyawan yang terlihat pada gambar
1.
Cost – effectiveness
sejauh mana penggunaan daya
organisasi
(manusia,
keuangan,
teknologi, material) dimaksimalkan
untuk mencapai hasil tertinggi atau
pengurangan kerugian dari setiap unit
penggunaan sumber daya.
Need for supervision
tingkat sejauh mana seseorang
pekerja dapat melaksanakan suatu
fungsi pekerjaan tanpa memerlukan
pengawasan seorang supervisor untuk
mencegah tindakan yang kurang
diinginkan.
Interpersonal
impact
merupakan
tingkat
sejauh
mana
karyawan
memelihara harga diri, nama baik dan
kerjasama diantara rekan kerja dan
bawahan.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja
Armstrong (1998 : 32) mengemukakan
tentang bagaimana mengelola kinerja dan
bagaimana
menempatkannya
dalam
praktek. Terdapat empat faktor pokok
dalam manajemen kinerja, yaitu input,
process, output, dan outcome.
Input
: The skill, knowledge, and
expertise bring to their job
(their attribute).
ini
menyangkut
atribusi individual.
Process
:How individual believe in
carrying out their work :
the
behavioral
Kompetensi (X
1
)
Intelektual
Emosional
Sosial
Kinerja (Y)
Kuantitas hasil kerja
Kualitas hasil kerja
Waktu yang tepat
Gambar 1. Paradigma Penelitian