Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
164
H a l a m a n
citra perusahaan merupakan agregasi
proses oleh pelanggan dengan memband-
ingkan setiap atribut perusahaan. Atribut
perusahaan meliputi nama perusahaan
logo, harga, promosi, dan sebagainya yang
mudah dimengerti oleh pelanggan. Repu-
tasi adalah kekonsistenan perusahaan
terhadap perilakuk organisasi seperti jami-
nan dan kehandalan jasa yang disampai-
kan. Proses jasa yang dilakukan oleh
manajemen sangat mempengaruhi per-
sepsi pelanggan tentang citra perusahaan,
lingkungan fisik yang digunakan dalam
rangka membantu proses operasi dan
penyampaian jasa juga sangat berpenga-
ruh terhadap citra perusahaan karena hal
ini akan mendorong para pegawai untuk
meningkatkan kualitas jasa, sedangkan
kontak person, kinerjanya sangat mem-
pengaruhi pelanggan dalam menilai citra
perusahaan karena interaksinya dengan
para pelanggan dapat langsung dinilai
oleh para pelanggan.
Citra Perusahaan menurut Pelanggan
Seperti yang dikutip oleh Andreassen
and Lindestad (1998 : 15), citra perusa-
haan dalam literature pemasaran jasa
diidentifikasikan sebagai suatu faktor
penting dalam evaluasi mengenai jasa dan
perusahaan
secara
keseluruhan
(Gronroos, 1998), konsumen merasakan
bahwa produk dan merek memiliki citra
atau arti simbolik. Konsumen cenderung
mempunyai pandangan mengenai citra
tentang berbagai produk dan citra terse-
but dapat dipandang sebagai simbol yang
dapat mengkomunikasikan arti mengenai
pengguna produk tertentu.
Perusahaan jasa harus mempelajari
bagaimana mengelola citra perusahaan
mereka, apabila citra perusahaan yang
sudah baik menjadi rusak, akan sulit un-
tuk memperbaikinya. Bukan saja pelang-
gan yang tidak puas tidak akan mengu-
langi pembelian mereka, tetapi mereka
juga akan menginformasikan pada orang
lain mengenai pengalaman buruk mereka.
Selanjutnya akan sulit mempengaruhi indi-
vidu yang pernah mendengar informasi
buruk mengenai suatu perusahaan (Kurtz,
Klow, 1998 : 24).
LeBlanc and Nguyen (2001 : 303),
menyatakan bahwa citra perusahaan da-
pat dideskripsikan sebagai gambaran ke-
seluruhan dalam benak masyarakat men-
genai suatu organisasi. Hal ini berkaitan
dengan berbagai atribut fisik maupun peri-
laku dan organisasi, seperti nama bisnis,
arsitektur, variasi produk, atau jasa, tra-
disi, ideologi, dan juga gambaran men-
genai kualitas yang di komunikasikan.
Respon tersebut muncul dari segala in-
teraksi baik yang direncanakan maupun
yang tidak direncanakan, dipengaruhi
maupun tidak dipengaruhi, melalui peran-
tara atau interpersonal. Citra masyarakat
terhadap suatu perusahaan seringkali
merupakan hasil interaksi public dengan
anggota organisasi.
Corporate
Social Responsibility
pencitraan Universitas sebagai kampus
entrepreneur, maka program CSR yang
disusun dengan bermitra dengan pihak
lain dipilih yang berkaitan dengan topik
kewirausahaan. Dengan demikian akan
menghasilkan banyak program usaha
yang dapat dipelajari dan dikembangkan
untuk para mahasiswanya.
Perusahaan
yang
melaksanakan
Corporate
Social
Responsibility
menunjukkan
perusahaan
tersebut
memiliki tanggung jawab sosial tidak
hanya kepada internal perusahaan seperti
karyawan, manajer, tetapi juga kepada
pihak eksternal seperti pemegang usaha,
kreditur, pemerintah, masyarakat, dan
lingkungan lainnya. Dengan demikian
Corporate
Social
Responsibility
keberadaannya
dibutuhkan oleh stake holders dan akan
meningkat citra positipnya. Demikian pula
Corporate Social
Responsibility
Ely Suhayati