Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
175
H a l a m a n
Risk Priority Number
Nilai RPN menyatakan urutan
prioritas pada komponen kritis untuk
dikenai tindakan perawatan.
Dengan menggunakan model (6)
didapat hasil seperti yang terlihat pada
tabel 4.
RPN
untuk menentukan manakah komponen
yang memiliki prioritas utama untuk
dilakukan tindakan perawatan. Penilaian
RPN
keburukan jenis kerusakan, frekuensi
kejadian kegagalan dan nilai deteksi
probabilitas. Dari hasil perhitungan nilai
RPN
komponen kritis yang harus diprioritaskan
paling utama adalah komponen Seher
RPN
prioritas ke-2 adalah komponen Ring
RPN
komponen Metal Duduk dan Metal Jalan
RPN
RPN
menentukan prioritas dilihat dari kedua
harga komponen, karena harga komponen
Metal Duduk jauh lebih mahal dari pada
komponen Metal Jalan maka pada
prioritas ke-3 ditempati oleh Metal Duduk
sedang prioritas ke-4 oleh Metal Jalan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan, diperoleh beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Tingkat produktivitas kerja Bus Kota di
PERUM DAMRI cukup rendah, dapat
outputOverall
Equipment
Effectiveness
sebesar
input
Performance Effeciency
availability
98,99% sudah dapat dikatakan ideal.
RPN
(Risk Priority Number)
yang menempati prioritas dalam
tindakan perawatan secara berurutan
adalah komponen Seher, Ring Seher,
Metal Duduk dan Metal Jalan.
Saran
Untuk meningkatkan produktivitas
dari PERUM DAMRI, ada beberapa saran
yang diberikan, yaitu :
maintenance
kepada mekanik dan supir yang ber-
hubungan langsung dengan pengop-
erasian bis DAMRI
2. Membuat jadwal perawatan secara
berkala
(preventive
maintenance
schedule) sehingga komponen mesin
pada bis memiliki waktu perawatan
yang tetap
3. Memperbaiki lingkungan kerja se-
hingga dapat menunjang peningkatan
Prioritas
Nama
Komponen
Keburukan
Terhadap
Proses
Keburukan
Terhadap
Pelanggan
Frekuensi
Jenis
Kegagalan
Deteksi
Probabilitas
RPN
1
Seher
10
6
10
1
600
2
Ring Seher
9
6
10
1
540
3
Metal
Duduk
8
6
10
1
480
4
Metal Jalan
8
6
10
1
480
Risk Priority NumberRPN)