Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
216
H a l a m a n
Menggerakkan
perubahan
organisasi
menurut David Firth (2000) mencakup the
leadership dominant, the changing team
dominant,
the
employee
dominant
Mengingat
penataan
organisasi
berhadapan
dengan
berbagai
jenis
perubahan,
keefektifan
organisasi
menurut Verma (1997) bergantung pada 4
people factors,
structural factor, technological factor dan
teamwork.
Setiap penerapan suatu sistem atau
tindakan yang akan mempengaruhi
kesuksesan organisasi, memecahkan dan
menyelesaikan persoalan yag dihadapi,
berarti menghadirkan perubahan perilaku.
Umumnya sebagian besar orang setuju
dengan suatu perubahan terlebih untuk ke
arah yang lebih baik, namun sering tidak
setju dengan proses perubahannya.
Dalam
menumbuh
kembangkan
organisasi perlu dimiliki keunggulan
bersaing yang dapat meningkatkan
keefektifan organisasi dan kinerjanya.
Peningkatan keefektifan organisasi den
kinerjanya dipengaruhi oleh perilaku para
anggotanya.
Jika
perilaku
tersebut
mengakibatkan
terjadinya
proses
internalisasi diri (penghayatan yang akan
membentuk keyakinan di alam pikiran
alam bawah sadar), maka terjadilah
pembentukan budaya sesuai perilaku
yang
dianut,
karena
telah
terjadi
perubahan sikap, cara berfikir dan
bertindak.
PENUTUP
Budaya berguna bagi organisasi dan
karyawan. Budaya mendorong terciptanya
komitmen organisasi dan meningkatkan
konsistensi sikap karyawan.
Budaya
merupakan
suatu
kecenderungan pada saat nilai-nilai
bersama tidak selaras dengan efektivitas
organisasi untuk waktu-waktu selanjutnya.
Konsistensi terhadap perilaku merupakan
asset bagi suatu organisasi yang berada
didalam lingkungan yang stabil. Tetapi
konsistensi tersebut mungkin saja akan
memberatkan organisasi dan menghalangi
kemampuan organisasi tersebut dalam
merespons perubahan-perubahan didalam
lingkungan.
Suatu budaya organisasi tidak muncul
begitu saja. Bila sudah terbentuk mantap,
budaya tidak akan menghilang begitu saja.
Suatu budaya yang kuat ditandai oleh
nilai-nilai inti organisasi yang dipegang
kukuh dan disepakati secara luas.sejalan
dengan definisi ini,suatu budaya yang kuat
jelas sekali akan memiliki pengruh yang
besar dalam sikap anggota organisasi
dibandingkan dengan budaya yang lemah.
Hasil spesifik dari suatu budaya yang
kuat adalah keluar masuknya pekerja
yang rendah rendah. Suatu budaya yang
kuat akan memperlihatkan kesepakatan
yang tinggi mengenai tujuan organisasi
diantara anggota-anggotanya.
DAFTAR PUSTAKA
Luthans, Fred.1992. Organizational Be-
havior. Japan : McGraw-Hill Com-
pany.
Ndraha,
Taliziduhu.1997.
Budaya
Organisasi. Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta.
Robbins,P.,Stephen.1992.Essential of Or-
ganization Behavior. New Jersey :
Prentice-Hall International,Inc.
Schein,H.,Edgard.1992.An organizational
Culture and Leadership.San Fran-
sisco : Yossey Bass Publisher.
Lita Wulantika