Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
208
H a l a m a n
PENDAHULUAN
Dalam rangka mempercepat tumbuh
dan berkembangnya suatu organisasi,
maka
ratusan
organisasi
mencoba
memilih melakukan Merger, namun
ternyata hasilnya tidak menggembirakan.
Data penelitian mengungkapkan bahwa
sebanyak 90% mengalami kegagalan dan
hal ini ternyata diakibatkan terutama
karena konflik budaya. Hasil riset lain pun
menunjukkan bahwa 74% organisasi
mengalami kegagalan karena tidak
memperhatikan faktor budaya seperti nilai
-nilai inti organisasi.Tata nilai organisasi
berperan sebagai sumber kekuatan
penting yang diyakini dan dianut secara
luas
dalam
menghadapi
tantangan
perubahan lingkungan.
Budaya berguna bagi organisasi
dan
karyawan.
Budaya
mendorong
terciptanya komitmen organisasi dan
meningkatkan
konsistensi
sikap
karyawan.Budaya
merupakan
suatu
kecenderungan pada saat nilai-nilai
bersama tidak selaras dengan efektivitas
organisasi untuk waktu-waktu selanjutnya.
Konsistensi terhadap perilaku merupakan
asset bagi suatu organisasi yang berada
didalam lingkungan yang stabil. Tetapi
konsistensi tersebut mungkin saja akan
memberatkan organisasi dan menghalangi
kemampuan organisasi tersebut dalam
merespons perubahan-perubahan didalam
lingkungan.
Proses perubahan budaya dalam suatu
organisasi tidaklah mudah kecuali jika
kegiatan
memetakan
Profil
Budaya
Organisasi (PBO) tersedia fasilitasnya.
Profil Budaya Organisasi (PBO) merupakan
Wujud keluaran kegiatan mendiagnosis
budaya.Pentingnya mendiagnosis dan
memfasilitasi
perubahan
budaya
organisasi ditujukan untuk kemudahan
beradaptasi dengan tantangan perubahan
lingkungan organisasi dan peningkatan
keefektifan organisasi dan kinerjanya.
PBO merupakan acuan vital kepentingan
Manajemen puncak dalam menggerakkan
dan mengendalikan arah perubahan.
Perubahan budaya tanpa ada
upaya perubahan perilaku personal
anggota organisasi adalah suatu hal yang
fiksi atau merupakan khayalan besar.
Tanpa perubahan perilaku para anggota
organisasi terutama para pengambil
keputusannya, maka proses perubahan
budaya organisasi tidak akan terjadi.
Perubahan kebiasaan atau perubahan
budaya pada akhirnya bergantung pada
implementasi perilaku dari para individu
yang menguatkan dan konsisten dengan
tata nilai budaya baru.
Seringkali para Manajer tahu harus
kemana berubahnya arah budaya dalam
organisasi yang ia pimpin, tetapi seringkali
juga tidak tahu dimana memulainya,
keputusan dan tindakan apa yang harus
diprakarsai dan bidang apa saja yang
harus diprioritaskan.
Kunci implementasi perubahan budaya
adalah berubahnya perilaku individu,
sedangkan perubahan perilaku individu
selalu melalui proses belajar. Berubahnya
perilaku individu secara luas berdasarkan
PBO dan tata nilai yang dianut bersama,
mengakibatkan terjadinya implementasi
perubahan budaya dengan lebih terarah,
focus dan sistemik.
PEMBAHASAN
Definisi Budaya Organisasi
Budaya organisasi merujuk pada suatu
system pengertian bersama yang di
pegang oleh anggota-anggota suatu
organisasi,yang membedakan organisasi
tersebut dari organisasi lainya.
Budaya
organisasi
(Robbbins
2005) merupakan suatu sistem
dari makna/arti bersama yang
dianut oleh para anggotanya yang
membedakan
organisasi
dari
organisasi
lainnya,
menurut
Werther (1996) adalah produk dari
semua
fitur/karakteristik
organisasi,
para
anggotanya,
kesuksesan dan kegagalannya;
Menurut Kreitner & Kinicki (2007)
Lita Wulantika