Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
211
H a l a m a n
D. Bagaimana Suatu Budaya Berawal
Suatu budaya organisasi tidak
muncul begitu saja. Bila sudah terbentuk
mantap, budaya tidak akan menghilang
begitu saja. Budaya awal berasal dari
filosofi
pendiri
organisasi.Hal
ini
selanjutnya sangat mempengaruhi Kriteria
yang digunakan dalam proses penerimaan
karyawan baru.
Para
pendiri
organisasi
secara
tradisional
memiliki
pengaruh
yang
dominan dalam membentuk budaya awal.
Dikarenakan
para
pendiri
tersebut
memiliki ide yang masih asli, mereka
biasanya juga memiliki bias tentang cara
bagaimana
ide-ide
tersebut
bisa
terpenuhi. Budaya organisasi dihasilkan
dari interaksi antara bias dan asumsi para
pendiri dengan apa yang dipelajari
selanjutnya oleh anggota awal organisasi,
dari pengalaman mereka sendiri.
Sumber yang paling pokok dan awal
dalam menciptakan budaya, adalah para
pendirinya. Langkahnya harus dimulai
dari:
Berbagi pengetahuan
Praktek
atau
amalkan
pengetahuannya
Kembangkan
keterampilan
dn
kemampuan yang sesuai
Miliki sikap yang konsisten dalam
menanggapi berbagai hal
Pupuk kebiasaan
Tampilkan
karakter
sesuai
kebiasaan
pada
berbagai
kesempatan
Selanjutnya diseleksi orang yang
memiliki
pengetahuan,
keterampilan
kepemimpinan dan keteladanan untuk
melanjutkan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan kaidah dan norma dari para
pendirinya.
Komitmen manajemen puncak yang
diperagakan
amat
menentukan
implementasi
perubahan
budaya
organisasi. Wujudnya dapat berupa
penetapan keputusan yang terkait dengan
pembentukan budaya baru, tindakan &
keterlibatan
pimpinan
puncak
dan
besarnya dukungan sumber daya yang
dialokasikan. Kegiatan manajemen ini
menjadi
semakin
penting
karena
dipandang
sebagai
aktivitas
yang
bertanggungjawab
atas
penciptaan,
pertumbuhan
dan
kelangsungan
organisasi.
Organisasi
agar
selalu
mensosialisasikan
program
kegiatan
dengan berbagai metode sosialisasi dan
sesuai dengan tata nilai budaya, selama
karir bekerja dari anggotanya. Metode
sosialisasi
ini
diperlukan
untuk
penyebarluasan kepada para anggota
organisasi
dan
internalisasi
diri
(menambah keyakinan) kepada individu
yang bersangkutan, misalnya dengan
ceramah berulangkali.
Pembentukan
budaya
digambarkan
seperti terlihat pada bagan 1.2.
Kriteria
Seleksi
Manajemen
Puncak
Sosialisasi
Budaya
Organisasi
Filosofi
Para Pendiri
Organisasi
Bagan 1.2 Bagaimana Organisasi Membentuk Budaya
Lita Wulantika