Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.7, No. 2
213
H a l a m a n
melakukan hal yang baru, dan mampu
melakukan penyesuaian terhadap nilai
dan norma yang berlaku didalam
kelompok. Proses dengan tiga tahap ini
berpengaruh pada prokdutivitas kerja dan
komitmen karyawan baru terhadap tujuan
organisasi, dan keputusan mereka untuk
tetap bergabung dengan organisasi. Tahap
kedatangan terjadi sebelum karyawan
tersebut bergabung dengan organisasi,
dan mereka datang dengan serangkaian
nilai-nilai, sikap, dan tuntunan yang sudah
ada. Sebagai contoh anggota yang telah
profesional dapat dipastikan mengalami
tingkat sosialisasi yang tinggi, sebaliknya
dengan anggota baru mengalami tingkat
sosialisasi yang rendah. Proses seleksi itu
sendiri digunakan oleh kebanyakan
organisasi
untuk
menginformasikan
kepada calon karyawan tentang organisasi
secara
keseluruhan
dan
untuk
memastikan kesesuian yaitu, mereka-
mereka yang cocok akan masuk kedalam
organisasi.
Selanjutnya,
keberhasilan
ditentukan oleh tingkat antisifasi anggota-
anggota yang ingin benar-benar bergabung
dan menghadapi tuntutan dan keinginan
organisasi,
sebagai
pihak
yang
menyeleksi.
F. BAGAIMANA KARYAWAN MEMPELAJARI
BUDAYA
Budaya ditularkan kepada karyawan
dengan menggunakan beberapa bentuk,
yang paling banyak digunakan adalah :
-cerita
-Kegiatan ritual
-simbol materi
-Bahasa
“kondisi-kondisi umum” bagaimana
yang
dapat
mempermudah
untuk
mengubah suatu budaya? perubahan
budaya dapat dilakukan bila semua atau
hampir semua kondisi-kondisi berikut:
krisis yang dramatis
paling disepakati secara universal ada
sebelum budaya dapat diubah krisis
yang dirasakan secara luas oleh
Shock(rasa
kaget)
Lita Wulantika
tersebut, kondisi ini mempertanyakan
praktek-praktek yang saat itu berlaku
dan
membuka
pintu
kea
rah
penerimaan sejumlah nilai yang akan
dapat lebih menanggapi krisis tersebut,
penggantian
pemimpin
Karena
manajemen puncak merupakan factor
yang penting dalam penyebarluasan
budaya,
maka
perubahan
posisi
kepemimpinan yang penting membantu
penerapan
nilai-nilai
yang
baru.
pemimpin yang baru harus mempunyai
visi alternatife yang jelas mengenai apa
organisasi itu;harus ada rasa hormat
terhadap
kemampuan
dari
kepemimpinan tersebut; dan para
pemimpin yang baru harus mempunyai
kekuasaan untuk memberlakukan visi
alternatife
mereka.
penggantian
kepemimpinan
harus
mencakup
eksekutif
tertinggi(chif
executive)
organisasi. tetapi itu tidak terbatas
hanya pada posisi tersebut bergerak
kea rah perubahan budaya biasanya
akan
bertambah
jika
dilakukan
pembersihan posisi manajemen utama.
Tahap Daur Hidup.
lebih
mudah
dilaksanakan
jika
organisasi tersebut berada dalam
transisi dari tahap pembentukan ke
tahap
pertumbuhan,
dan
dari
kedewasaan ke munduran. sementara
organisasi tersebut bergerak kea rah
pertumbuhan
diperlukan
adanya
perubahan penting.
umur organisasi bersangkutan
dari tahap daur hidupnya, makin muda
umur organisasi, maka akan makin
kurang berakar pula nilai-nilainya. Oleh
karena itu kita dapat meramalkan
bahwa
perubahan
budaya
kemungkinan akan lebih diterima pada
suatu organisasi yang hanya berumur
lima tahun dari pada yang sudah
berumur lima puluh tahun.
ukuran organisasi itu.
bahwa perubahan budaya akan lebih
mudah untuk dilaksanakan dalam
organisasi yang kecil.mengapa ? dalam
organisasi yang demikian, lebih mudah
bagi manajemen untuk berhubungan