Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 1
21
H a l a m a n
PROSES KERJA DAN DAMPAK DARI MESIN ATM
WATI ARIS ASTUTI
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Unikom
terkena perampokan. Oleh sebab itu banyak
orang memilih untuk menyimpan uangnya di
bank kemudian diambil langsung ketika
diperlukan melalui ATM.
ATM (Anjungan Tunai Mandiri/
Automatic Teller Machine
satu teknologi sistem informasi yang diguna-
kan oleh bank. Bank Indonesia sendiri lebih
sering menggunakan istilah Teknologi Sistem
Informasi (TSI) Perbankan untuk semua
terapan teknologi informasi dan komunikasi
dalam layanan perbankan.
IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi dari judul ini adalah :
1. Untuk
memahami
dan
mengerti
perkembangan teknologi ATM.
2. Untuk mengetahui fungsi dari ATM.
3. Untuk mengetahui dampak dari ATM.
PEMBAHASAN
Pengertian ATM
Pengertian ATM menurut Allen H.
Lipis adalah “Alat kasir otomatis tanpa orang,
bidang
EKONOMI
ATM (Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine) merupakan
salah satu teknologi yang menerapkan konsep Proses Data berbasis Digital.
Device ini mempunyai dua bagian penting yaitu Hardware yang terdiri dari Unit
Pemroses dalam hal ini PC, serta sistem device interface yang menghubungkan
pemakai/User melalui suatu kartu magnetik, dan Software yang berfungsi seba-
gai interface yang menghubungkan User dengan Sistem dalam kaitan Data
(Informasi). Mesin uang yang digunakan untuk membaca kartu dengan plastic
magnetic-strips ini kemudian dikenal sebagai ATM (Automated Teller Machine).
Untuk menggunakannya Proses kerja ATM pada umumnya sama dengan kom-
puter melalui proses dan pengolahan data.
LATAR BELAKANG
Kebutuhan manusia sangat tidak
terbatas. Banyaknya kebutuhan manusia
mendorong para ilmuan atau teknisi untuk
melakukan pembaharuan dalam melakukan
transaksi,
dengan
didukung
ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi.
Dewasa ini untuk melakukan
transaksi dapat digunakan berbagai sarana
pembayaran,
mulai
dari
cara
yang
tradisional sampai dengan yang paling
modern pada awal mula sebelum
dikenalnya uang sebagai alat pembayaran
setiap transaksi dilakukan melalui cara
pertukaran baik antara barang dengan
barang atau barang dengan jasa, transaksi
pada waktu itu dikenal dengan sistem
barter. Dalam perkembangan selanjutnya
ditemukan cara yang paling efektif dan
efisien untuk melakukan transaksi yaitu
dengan menggunakan “uang”. Namun
dalam perkembangannya penggunaan uang
mengalami hambatan tertentu, dengan
membawa uang tunai dalam jumlah besar
resiko yang timbul dan harus dihadapi
adalah resiko kehilangan, pemalsuan atau