Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 12 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 1
36
H a l a m a n
Y. Djoko Setyarto
Tabel 8.
Web Yielding
Pola distribusi tegangan efektif untuk setiap
model uji menunjukkan keunikan tersendiri.
Jika perubahan panjang pelat landasan N
akan menghasilkan perbedaan kekuatan
web yielding
tribusi tegangan efektif yang dihasilkan
akan berbeda secara signifikan pula. Hal
tersebut ditunjukkan pada Gambar 10 di-
mana terlihat pola distribusi tegangan efek-
tif yang sangat berbeda untuk setiap nilai N
yang bervariasi (nilai B = 200 mm diambil
sama untuk ketiga model uji).
Sedangkan akibat perubahan lebar pelat
landasan B, untuk Gambar 11, memperli-
hatkan pola distribusi tegangan efektif yang
mirip, untuk setiap nilai B yang bervariasi
(nilai N = 65 mm diambil sama untuk ketiga
model uji). Demikian pula halnya pada Gam-
bar 12 yang memperlihatkan pola distribusi
tegangan efektif yang mirip, untuk setiap
nilai B yang bervariasi (nilai N = 150 mm
diambil sama untuk ketiga model uji). Hal ini
web yield-
ing
siginifikan untuk setiap variasi nilai B.
KESIMPULAN DAN SARAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari
studi di atas adalah sebagai berikut:
1. Berdasar analisis elemen hingga, pe-
rubahan lebar pelat landasan B akan
mempengaruhi perubahan nilai kekua-
web yielding
yang dihasilkan tidaklah signifikan bila
dibandingkan dengan menggunakan
perubahan panjang pelat landasan N.
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya lendu-
tan dan gambar perubahan pola distri-
busi tegangan efektif yang tidak signifi-
kan akibat variasi perubahan lebar pelat
landasan.
2. Hasil FEA yang berupa kekuatan nominal
maupun luasan kritis web balok yang
mengalami kelelehan menunjukkan nilai
yang selalu lebih besar dibandingkan
metode desain AISC-LRFD 2005. Selisih
perbedaan besar kekuatan nominal
antara hasil FEA dengan metode AISC-
LRFD 2005, untuk sembilan model uji
berkisar di bawah 20%.
3. Asumsi kemiringan distribusi beban ter-
pusat interior sebesar 1 : 2.5 dapat
diperlebar dengan prediksi kemiringan
web
yielding
w .
Luas kritis
web yielding
3 tersebut masih relatif lebih kecil di-
web yielding
dihasilkan FEA. Selisih perbedaan besar
N
mm
B
mm
6k+N
mm
N/d
Rn (N)
Beda
(%)
Prediksi
1:3
Hasil FEA
65
200
239
0.163
458880
481000
-4.82
100
200
274
0.250
526080
528000
-0.36
150
200
324
0.375
622080
654000
-5.13
65
65
239
0.163
458880
459680
-0.17
65
100
239
0.163
458880
465400
-1.42
65
150
239
0.163
458880
471900
-2.84
150
65
324
0.375
622080
627900
-0.94
150
100
324
0.375
622080
630000
-1.27
150
150
324
0.375
622080
639000
-2.72