Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 2 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 1
26
H a l a m a n
kehancuran tekan pada badan balok WF
yang disebabkan adanya aplikasi gaya
tekan melalui sayap atas atau bawah (Segui
2003). Gaya tersebut dapat berupa reaksi
ujung dari peletakan, atau dapat pula
berupa beban yang ditransfer pada sayap
atas oleh kolom atau balok lain. Kelelehan
terjadi ketika tegangan tekan pada
web
tegangan
leleh
baja.
Saat
beban
web
yielding
selebar t
w
. Pada baja giling panas,
web yielding
ini akan berlokasi di ujung jari-jari sudut (toe
of fillet) dengan jarak k dari sisi permukaan
flange
ada beban terpusat yang berlokasi dari
ujung balok sejarak lebih besar daripada
ketinggian balok (>d), maka beban terpusat
tersebut diasumsikan terdistribusi di bawah
pelat landasan dengan kemiringan 1 : 2.5,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Luas kritis di sekitar bawah pelat landasan
yang mengalami kelelehan diperhitungkan
sebesar {2 (2.5k) + N}t
w
atau {5k +N}t
w
.
Luas kritis tersebut dikalikan dengan
tegangan leleh baja akan menghasilkan
web yielding
beban terpusat yang dapat menyebabkan
web yielding
kekuatan nominal (R
n
), yang besarnya
diperhitungkan dengan persamaan:
R
n1
= ( 5 k + N ) F
y
t
w
(1)
R
n2
= ( 2.5 k + N ) F
y
t
w
(2)
Keterangan :
R
n1
web yielding
R
n2
web yielding
k = jarak dari sisi permukaan luar sayap ke
ujung jari-jari sudut
N = panjang pelat landasan
F
y
= tegangan leleh badan balok
t
w
= tebal badan balok
Sebelum AISC-LRFD 1986, kemiringan dis-
tribusi beban terpusat yang menyebabkan
leleh badan tersebut diasumsikan sebesar
45
, yang menghasilkan panjang penye-
baran sebesar N + 2k. Namun kemiringan
tersebut dipandang sangat konservatif
(Salmon & Johnson 1990). Kemudian den-
gan beberapa percobaan eksperimental
yang awalnya dilakukan oleh Lyse dan God-
frey, menyatakan bahwa beban terpusat
interior secara aktual dapat menyebar
dalam jarak antara (N + 5k) dan (N + 7k).
web yielding
metode desain AISC-LRFD 2005 tersebut,
maka leleh pada badan yang diakibatkan
gaya geser atau beban terpusat interior
akan lebih banyak bergantung kepada pan-
jang pelat landasan N, bukan lebar pelat
landasan B. Atau dengan perkataan lain,
dapat diperkirakan bahwa semakin besar
nilai N akan menyebabkan semakin besar
pula nilai R
n
, sedangkan perubahan nilai B
tidak akan mempengaruhi besarnya nilai R
n
.
Namun dalam beberapa kasus desain, den-
gan alasan desain dimensi kolom yang tidak
selebar pelat flens balok WF, maka dapat
terjadi lebar pelat landasan B akan didesain
tidak selebar pelat flens balok WF. Sehingga
penggunaan lebar pelat landasan B tidak
selebar pelat flens balok WF perlu ditinjau
pengaruhnya terhadap kekuatan balok.
Studi berikut merupakan studi numerik den-
software
(finite element analysis)
bahas bagaimana pengaruh dimensi pelat
landasan yaitu lebar pelat landasan (B) dan
panjang pelat landasan (N) terhadap kekua-
tan nominal yang menyebabkan terjadinya
web yieldingweb
landasan yang ditinjau adalah pelat lan-
Y. Djoko Setyarto
k
N + 5k
t
f
t
w
N
Rn
d
Jari – jari
Sudut
Pelat Landasan
Tampak Atas
Tampak Samping
Tampak
Potongan
B
Kemiringan 1 : 2.5
Kemiringan 1 : 2.5
Beban Terpusat
Gambar 1.
Aplikasi Beban Terpusat dan Pelat Lan-
dasan Pada Balok WF Penopang