Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 1
66
H a l a m a n
KESIMPULAN
Untuk menghasilkan simulasi yang baik ada
beberapa hal yang harus diantisipasi dan
dibuat agar simulasi dapat benar-benar me-
wakili kejadian sebenarnya, seperti masalah
pembangkitan sinyal, pengambilan sam-
plenya, dan kausalitas dari simulasi.
Algoritma adaptasi sendiri terdiri dari ber-
macam-macam jenisnya, tetapi semuanya
berangkat dari dasar filter optimum yang
sama, perbedaannya terutama adalah dari
masalah ketelitian, kecepatan konver-
gensinya, dan kestabilan numerik simulas-
inya.
Algoritma adaptasi sendiri dapat dibagi tiga
secara garis besar perkembangannya yaitu
yang berdasarkan LMS, RLS dan dibuatnya
struktur latice untuk kedua algoritma terse-
but.
Perilaku masing-masing algoritma yang dia-
mati adalah sebagai berikut:
1. Algoritma LMS, Algoritma ini sederhana
dan stabil, akan tetapi memiliki kece-
patan konvergensi yang sangat lambat.
Ketelitian algoritma LMS dapat ditingkat-
kan dengan menaikkan jumlah orde filter
atau memperkecil µ
Akan tetapi kedua
cara ini memperlambat konvergensi fil-
ter. Varian algoritma LMS, algoritma LMS
Signum, memiliki kinerja yang lebih jelek
dibandingkan algoritma LMS, namun
lebih sederhana.
2. Algoritma RLS, algoritma ini memiliki
Susmini Indriani Lestariningati
z
-1
x
n
y
n
x
n
e
n
h(n)
h(n-1)
z
-1
e
n
x(n/n-1)
e(n/n-1)
e(n/n-1)k(n)
(n)
1
1
(n)
(n)
k(n/n-1)
k(n)
P(n)
P(n-1)
P(n-1)
-1
P(n-1)
-1
y
n
y
n
Gambar 13. Struktur filter RLS orde 1
Gambar 14.
Simulasi Perbandingan LMS dan RLS