Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 4 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 1
80
H a l a m a n
dapat digunakan untuk melakukan enkripsi
ciphercipher
plaintext
dengan panjang yang sama. Enkripsi
plaintext
menggunakan bit-bit kunci (yang ukurannya
plaintext
ciphertext
plaintext
Dekripsi dilakukan dengan cara yang serupa
Chiper Block
Chaining
umpan balik pada sebuah blok bit dimana
hasil
enkripsi
blok
sebelumnya
diumpanbalikkan ke dalam proses enkripsi
current
plaintextcurrent
ciphertext
sebelumnya, selanjutnya hasil peng-XOR-an
ini masuk ke dalam fungsi enkripsi.
ciphertext
plain-
textplain-
text
ciphertextcurrent
ke fungsi dekripsi, kemudian meng-XOR-kan
ciphertext
ciphertext
nya berfungsi sebagai umpan-maju pada
akhir proses dekripsi. Ilustrasi dari proses
ini enkripsi ditujukkan melalui Gambar 3.
Sedangkan ilustrasi dari proses dekripsi
diilustrasikan melalui Gambar 4.
Gambar 3.
Ilustrasi Enkripsi dengan Mode CBC
Gambar 4.
Ilustrasi Dekripsi dengan Mode CBC
E
k
menunjukkan proses enk-
D
k
menunjuk-
kan proses dekripsi.
Secara matematis, enkripsi dengan mode
CBC dinyatakan sebagai
C
i
= E
k
(XOR (P
i
, C
i-1
)
Dan dekripsi sebagai
P
i
= D
k
(XOR (C
i
, C
i-1
)
C
= IVinitialization vector)
dapat diberikan oleh pengguna atau dibang-
IV
mempunyai makna, ia hanya digunakan
ciphertext
unik.
Contoh RSA
Akan dilakukan enkripsi menggunakan
plaintextM =
FISIKAplaintext
diubah menjadi format ASCII sebagai beri-
kut :
Plaintext
but kemudian dipecah menjadi blok-blok
tiga digit berikut :
Tri Rahajoeningroem & Muhammad Aria
Text
(karakter)
F
I
S
I
K
A
ASCII
(heksa)
46
49
53
49
4B
41
ASCII
(desimal)
70
73
83
73
75
65