Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 2
244
H a l a m a n
Kawasan Bandung Timur, khususnya
Kecamatan Gedebage direncanakan untuk
menjadi sentra primer pelayanan untuk
kawasan
Bandung
Timur.
Dengan
penetapan tersebut, kawasan ini menjadi
kawasan potensial untuk pengembangan ke
depan, karena di dalamnya direncanakan
akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas
pelayanan
skala
kota.
Pengembang
perumahan pun berkiprah pada kawasan ini
dengan
mengembangkan
berbagai
kompleks
perumahan.
Permohonan
perizinan
prinsip,
perizinan
lokasi,
penguasaan tanah dan pembebasan tanah
oleh pengembang untuk perumahan di
kawasan ini meningkat. Status penguasaan
tanah oleh para pengembang itu beragam.
Ada yang masih dalam status memegang
izin prinsip, status izin lokasi, ada yang
sudah melakukan pembebasan tanah, dan
ada yang sudah melakukan pembangunan
perumahan pada tanah yang sudah
dikuasai pengembang.
Perumusan Masalah
Beragam kondisi tersebut menarik untuk
diteliti lebih lanjut. Yang ingin diketahui
adalah
sejauh
mana
pengembang
perumahan
melihat
potensi/kendala
pengembangan perumahan di Gedebage
dilihat dari aspek status tanah dan
preferensi pengembang dari sisi pasar
konsumen perumahannya.
Tujuan
Menemukenali
potensi
dan
kendala
penyediaan tanah untuk pengembangan
perumahan di Kecamatan Gedebage Kota
Bandung ditinjau dari aspek status
kepemilikan
tanah
dan
preferensi
pengembang perumahan.
STUDI LITERATUR
Kebutuhan dan Penyediaan Perumahan
Beserta Tanahnya
Pertambahan kebutuhan rumah simultan
dengan kebutuhan tanah di mana rumah itu
berdiri. Secara umum, laju kebutuhan
rumah dan tanah sejalan dengan laju
pertumbuhan penduduk. Berdasarkan
survey HOMI (2000) diketahui bahwa rata-
rata luas tanah untuk rumah di Kota
Surabaya (yang merepresentasikan kota di
Pulau Jawa) sebesar 144m
2
dengan rata-
rata luas bangunan 67m
2
.
Berdasarkan data BPS tahun 2004 dan
2007 didapatkan gambaran mengenai
proporsi luas tanah untuk bangunan di
Indonesia. Secara keseluruhan proporsi
tanah dengan luasan 21-70m
2
merupakan
luasan tanah terbanyak (sekitar 60%) yang
saat ini terdapat. Sementara, luas tanah
lebih dari 70m
2
dihuni oleh 39,58% pemilik
rumah dan luas tanah kurang dari 20m
2
dihuni oleh 5,57% pemilik rumah pada
tahun 2007.
Masih terdapat kekurangan berupa gap
supply
pengembang dengan kebutuhan rumah
masyarakat. Namun gap ini ada yang
dipenuhi dengan pembangunan rumah
secara swadaya/dari sektor informal oleh
masyarakat.
Ilhamdaniah
Tipe
Rumah
2000
2010
2020
Total
Sederhana
366.072
470.000
602.204
1.771.588
Menengah
183.036
235.000
301.102
885.794
Mewah
61.012
78.333
100.367
295.264
610.120
783.333
1.003.673
2.952.646
Tabel 2.
Pertumbuhan Kebutuhan Rumah dan Tanah
di Kota Bandung
Sumber: Penelitian Maman Hilfan (2005)