Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 2
168
H a l a m a n
akan menentukan sikapnya baik positif
maupun negatif dan akan mewujudkan
dalam perilakunya maka pribadinya akan
mengevaluasi terhadap konsekuensi yang
mungkin timbul.
Profil Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota pada KUD di
Jawa Barat kecenderungan sudah aktif.
Namun
demikian
tingkat
partisipasi
anggotanya
masih
bervariasi,
yang
ditunjukkan dengan masih adanya KUD
dengan tingkat partisipasi anggota yang
kurang aktif, pasif dan bahkan ada sangat
pasif. Terjadinya perbedaan ini sesuai
dengan pendapat Ropke (2003 : 53) bahwa
tingkat
partisipasi
ditentukan
oleh
karakteritik anggota, manajemen dan
program yang dilaksanakan oleh koperasi.
Menurut Bayu Krisnamurthi (2002 :
5) Keterlibatan anggota dengan koperasi
karena pertimbangan rasional yang melihat
koperasi mampu memberikan pelayanan
yang lebih baik. Koperasi yang telah berada
pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat
yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi
anggota dan masyarakat.
Tingkat partisipasi anggota KUD di Jawa
Barat dengan kecenderungan sudah aktif,
merupakan dasar dan kekuatan untuk
meningkatkan kinerja usaha koperasi.
Sesuai dengan pendapat Hanel (2005 : 79)
Para anggota koperasi memiliki hak dan
kesempatan serta termotivasi dan sanggup
untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan mengenai tujuan yang hendak
dicapai, berpartisipasi dalam pemupukan
modal dan partisipasi dalam pemanfaatan
pelayanan yang diberikan koperasi untuk
mewujudkan tujuan koperasi yang telah
ditentukan.
Menurut Ropke (2003 : 41) bahwa
partisipasi anggota dibutuhkan untuk
mengurangi kinerja koperasi yang buruk,
mencegah penyimpangan dan membuat
pengurus
atau
manajemen
lebih
bertanggung jawab. Selanjutnya Menurut
Tiktik Sartika Partomo, (2004 : 82) bahwa
Koperasi dikelola untuk meningkatkan
manfaat atau kepentingan para anggotanya
dengan menggunakan metode yang khusus
untuk
mengoptimalkan
kebutuhan
anggotanya dan memberikan balas jasa
berdasarkan partisipasi anggota pada
koperasi dan memberikan pelayanan
tambahan yang lebih baik.
Profil Strategi Pemasaran Produk
Implementasi strategi pemasaran
pada KUD di Jawa Barat kecenderungan
masih kurang baik, artinya strategi
pemasaran yang telah dibuat kurang dapat
diimplemtasikan dengan baik. Hal ini perlu
dicermati karena kemungkinan dalam
implementasinya terdapat kendala atau
masalah sehingga implementasinya tidak
sesuai dengan harapan. Sesuai dengan
pendapat Kusnadi dan Agustina Hanafi
(1999 : 382 - 385) bahwa pada umumnya
masalah
yang
dihadapi
dalam
implementasian strategi yaitu implementasi
berjalan lebih lambat dari perencanaan
awalnya, muncul masalah-masalah utama
yang
tidak
terduga,
kurangnnya
kemampuan para karyawan yang terlibat
dalam
implementasi
strategi,
tidak
terkendalinya
faktor-faktor
lingkungan
eksternal, tidak memadainya kepemimpinan
dan pengarahan dari para manajer dan
tidak memadainya pemantauan aktivitas
oleh sistem informasi yang dimiliki.
Implementasi pemasaran yang kurang
baik akan menentukan keberhasilan usaha
KUD. Sesuai dengan pendapat Craven
(2006 : 153) bahwa implementasi strategi
pemasaran akan menentukan hasil dari
perencanaan
pemasaran.
Rencana
implementasi yang baik memperlihatkan
aktivitas yang akan diimplementasikan.
Profil Kinerja Usaha Koperasi
Kinerja usaha KUD di Jawa Barat
kecenderungan sudah baik, namun jika di
lihat per KUD kinerja usahanya masih
bervariasi, hal ini ditunjukkan dengan masih
adanya kinerja usaha KUD yang kurang
baik, buruk dan bahkan sangat buruk.
Terjadinya variasi kinerja usaha disebabkan
adanya perbedaan kemampuan KUD dalam
Kartib Bayu