Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22
Page 19 of 22Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.8, No. 2
199
H a l a m a n
distribusi tegangan efektifnya adalah tidak
seragam.
Distribusi regangan efektif plastis
dapat dilihat pada Gambar 37 hingga 41,
terlihat bahwa regangan efektif yang relatif
besar (bernilai > 0.03) terjadi di sepanjang
bidang tarik untuk w = 30 mm dan w = 40
mm. Namun untuk w yang bernilai 50 mm
hingga 70 mm nilai regangan efektif yang
relatif besar hanya terjadi di tepi lubang
baut. Hal ini diakibatkan karena w yang
bernilai 50 mm ~ 70 mm memiliki
penampang bidang tarik yang lebih luas
dibandingkan w yang bernilai 30 mm dan
40 mm, sehingga gaya tarik yang
menimbulkan terjadinya regangan efektif
tersebut dapat didistribusikan di sepanjang
penampang bidang tarik dengan lebih luas.
Regangan
efektif
plastis
dihitung
berdasarkan pengaruh regangan plastis
arah z, regangan geser plastis yz dan
regangan plastis arah y. Disribusi regangan
plastis arah z, regangan geser plastis yz dan
regangan plastis arah y. Distribusi regangan
efektif lebih banyak dipengaruhi regangan
arah z karena menunjukkan pola regangan
yang sama.
Distribusi regangan plastis arah z
memperlihatkan adanya regangan tarik
pada penampang bidang tarik dan regangan
tekan terjadi pada penampang bidang
geser. Hasil ini sesuai dengan distribusi
tegangan arah z. Hasil ini menunjukkan
bahwa selama gaya tarik bekerja pada pelat
berlubang maka penampang bidang geser
akan
mengalami
gaya
tekan
dan
penampang bidang tarik akan mengalami
gaya tarik. Sedangkan gambar distribusi
regangan geser memperlihatkan bahwa
regangan yang signifikan besar (> 0.1) baik
bernilai tekan maupun tarik yang hanya
terjadi pada tepi lubang pelat yang dekat
dengan
lokasi
dimana
gaya
tarik
diaplikasikan,
seperti
halnya
dengan
regangan efektif. Hal ini diakibatkan karena
saat gaya tarik diaplikasikan, bagian lubang
yang dekat dengan gaya tarik yang terlebih
dahulu menerima beban tarik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dan
dikembangkan penelitian lanjutan dari studi
numerik di atas adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan ultimit hasil FEA dengan
kondisi batas regangan maksimum
sebesar 22%, untuk kelima model pelat
dengan panjang jarak antara tepi 2
lubang baut yang bervariasi memberikan
hasil kekuatan ultimit yang mendekati
metode
desain
AISC-LRFD2005.
Perbedaan yang dihasilkan antara FEA
dengan AISC-LRFD 2005 untuk kelima
model pelat adalah sebesar 21% sampai
dengan 29% apabila LRFD 2005
dihitung tanpa faktor reduksi, jika
dengan menggunakan faktor reduksi
perbedaannya menjadi 5% sampai
dengan 10%.
plastic-
bilinierplastic-multilinier
memberikan perbedaan hasil analisis
yang cukup signifikan. Berdasarkan
pengujian FEA dengan kondisi regangan
batas maksimum, untuk 5 model uji
dengan variasi nilai w (jarak antara 2
baris baut) yang berbeda, antara model
plastic-bilinierplastic-multilinier
memberikan hasil perbedaan kekuatan
ultimit sebesar kurang dari 2%.
3. Pengaruh variasi panjang w adalah
semakin panjang nilai w maka kekuatan
ultimit
semakin
meningkat
dan
deformasi
yang
ditimbulkan
akan
semakin kecil. Hal ini terlihat pada
distribusi tegangan efektif di penampang
melintang tegak lurus arah gaya yang
semakin bertambah luas penampang
bidang yang mengalami tarik.
4. Dalam kondisi elastis, nilai tegangan
tarik Z di sekitar lubang pelat
menunjukkan nilai yang selalu lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
nilai
tegangan tarik di daerah lain, sehingga
dapat dikatakan distribusi tegangan
tariknya selalu tidak seragam akibat
adanya konsentrasi tegangan di sekitar
lubang pelat. Dalam kondisi plastis,
distribusi tegangan tarik Z mendekati
seragam
meskipun
ada
sedikit
Y. Djoko Setiyarto