Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.9, No. 1
102
H a l a m a n
Ke empat kriteria tersebut di atas tidak
bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya,
semuanya harus teringrasi dalam proses
perencanaan dan perancangan.
Ergonomi
Ergonomi dan antropometri mempunyai
arti penting dalam perancangan desain
interior. Ergonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari
tentang
kondisi
fisik
seseorang
dalam
melakukan
kerja
meliputi :
1.
Kerja Fisik
2.
Efisiensi Kerja
3.
Tenaga kerja yang dikeluarkan untuk
suatu obyek
4.
Konsumsi kalori
5.
Pengorganisasian sistem kerja.
Pengertian ergonomi sangat luas tidak
hanya terbatas pada sisi-sisi fisik semata
seperti yang tersebut di atas, tapi juga
meliputi segala hal yang berkaitan dengan
ke-5 indera manusia yaitu:
1.
Penglihatan
2.
pendengaran
3.
Rasa panas/dingin
4.
Penciuman
5. Keindahan/kenyamanan
Di samping faktor-faktor fisik yang mudah
diamati pada manusia juga terdapat sifat-
sifat yang agak sukar untuk diobservasi
karena sifat-sifat tersebut serba biologis,
seperti :
1.
Rasa lapar, haus, sakit
2.
Kebutuhan oksigen/pernafasan
3.
Buangan air besar dan kecil, keringat,
dan ludah
4.
Istirahat, pelupa, dan kesukaan
(hobby )
Pengertian antropometri adalah proporsi
dan dimensi tubuh manusia beserta sifat-
sifat
karakteristik
fisiologis
serta
kemampuan relatif dari kegiatan manusia
yang saling berbeda dalam lingkungan
mikro. Antropometri sering disebut ”
Faktor manusia ” yang dalam penerapan
atau sistem kerjanya juga disebut ”
ergonomik ”.
Pengertian ergonometri dan antropometri
tidak dapat dipisah-pisahkan. Rober
Sommer, seorang psikologi lingkungan
telah meneliti berbagai fungsi ruang
terhadap pola tingkah laku pemakai
ruang.Dari hasil observasi terbukti bahwa
tiap pribadi juga berbeda dalam hal :
a.
Personal Safety,
keamanan bagi dirinya
b.
Teritoriality,
Menunjukkan
adanya
suatu wilayah yang dikuasai
c.
Personal Space,
yang bersifat lebih pribadi.
d.
Personal Status,
untuk menunjukkan status sosial diri
yang berbeda.
e.
Friendship Formation,
berteman dan membentuk kelompok
yang sehaluan.
Antropometri dan ergonomi serta sifat-
sifat manusia mempunyai hubungan erat
dengan unsur ruang sebagai lingkungan
fisik. Banyak faktor dalam perhitungan
ergonomi
dan
antropometri
untuk
dijadikan sebagai dasar penentuan tinggi,
lebar serta panjang sesuatu benda atau
mebel dengan atau tanpa mengurangi
sifat-sifat
manusia
yang
selalu
menginginkan segalanya serba praktis dan
efisien.
Yaitu
faktor
pencitraan,
bagaimana sebuah mebel/furiniture selain
ergonomis juga harus dapat menunjukkan
wibawa dan status si pemakai.
Pengetahuan
ergonometri
dan
antropometri
juga
menyangkut
pengetahuan anatomi tubuh manusia,
yaitu bagaimana kedudukan dan fungsi
otot-otot selama dalam proses kerja,
refleksi seseorang terhadap suatu kondisi
kelelahan tubuh dalam posisi duduk,
berdiri, pekerjaan yang berbeda-beda. Hal
tersebut tergantung pada usia, kebiasaan
Cherry D