Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15
Page 5 of 15Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.9, No. 1
111
H a l a m a n
Keterangan :
Fu = tegangan leleh minimum = 585 MPa (diameter
½ s/d 1 inchi)
Ab = luas penampangan batang baut
proof load
Dalam pelaksanaan lapangan, baut mutu
tinggi dapat dikencangkan dengan salah
satu di antara ketiga metode berikut ini,
antara lain: pengencangan turn-of-nut,
pengencangan kunci mur terkalibrasi
(calibrated-wrench), dan pengencangan
dengan metode indikator tarik langsung
(Spiegel, 1986). Tujuan ketiga metode
tersebut adalah sama, yaitu menghasilkan
gaya tarik baut minimum (proof load). Pen-
gencangan dapat diperoleh dengan me-
mutar kepala baut serta mur tanpa men-
yebabkan putaran pada elemen lain. Pen-
gencangan aktual hampir selalu dilakukan
dengan menggunakan kunci mur kejut
(impact wrench) atau pneumatik.
turn-of-nut
baut yang cukup digunakan pada kondisi
kencang pas (snug-tight) untuk menjamin
agar semua bagian yang dihubungkan
dapat menghasilkan kontak yang baik.
Kencang pas didefinisikan sebagai keken-
cangan yang dihasilkan dari kunci mur
kejut atau dari tenaga penuh manusia
dengan mengunakan kunci mur (spud-
wrench) berujung terbuka. Dari titik keken-
cangan pas ini, baut harus dikencang lagi
dengan sejumlah rotasi elemen yang ber-
variasi antara sepertiga putaran hingga
satu putaran bergantung pada panjang
dan diameter baut. Selama operasi ini
tidak diijinkan terjadinya rotasi bagian
yang tidak diputar oleh kunci mur.
Pada metode pengencangan kunci mur
terkalibrasi, kunci mur terkalibrasi diguna-
kan dan diatur untuk memberikan gaya
tarik paling sedikit 5% lebihnya dari gaya
tarik baut minimum. Kunci mur harus dika-
librasi paling sedikit satu kali setiap hari
kerja untuk setiap diameter baut yang
digunakan. Kalibrasi harus didapat den-
gan pengecangan, dengan alat yang dapat
menunjukkan tarik baut aktual, biasanya
3 baut untuk setiap diameter yang ter-
pasang. Meskipun kenyataannya kunci
mur diatur untuk tarik baut yang dikehen-
daki, harus dilakukan pengecekan lain
dengan membuktikan bahwa selama
proses instalasi aktual, rotasi elemen dari
posisi kencang tidak melebihi yang telah
turn-of-nut
dur pengencangan ini identik dengan pen-
turn-of-nut
mur harus diputar kembali ke baut-baut
yang sebelumnya telah dikencangkan
karena mungkin baut-baut tersebut men-
jadi longgar kembali sebagai akibat dari
pengencanga baut berikutnya. Hal ini dila-
Y. Djoko Setiyarto
Rn
t
= Fu (0.75 Ab)
Diameter
Proof Load
Proof Stress
in
mm
kips
kN
MPa
9/8
28.6
56
249
387.8
5/4
31.8
71
316
398.1
11/8
34.9
85
378
395.3
3/2
38.1
103
458
401.9
Tabel 2 Gaya Tarik Minimum untuk Baut
A325 (AISC-LRFD 2005)
Diameter
Proof Load
Proof Stress
in
mm
kips
kN
MPa
1/2
12.7
12
53
418.6
5/8
15.9
19
85
429.7
3/4
19.1
28
125
441.1
7/8
22.2
39
173
446.2
1
25.4
51
227
448.2
Diameter Nominal
Baut (mm)
Gaya Tarik Baut
Minimum (KN)
16
95
20
145
24
210
30
335
36
490
Tabel 3 Gaya Tarik Baut Minimum (SNI 03-
1729-2002)