Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15
Page 7 of 15Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.9, No. 1
113
H a l a m a n
Gambar 6 Transfer Gaya pada Sambungan
Baut Mutu Tinggi Yang Mengalami Gaya
Tarik Awal (Salmon & Johnson, 1990)
FEA
FEA (finite element analysis) dilakukan
dengan menggunakan jenis elemen solid
meshing
hedron 10 titik nodal. Derajat kebebasan
yang digunakan sebanyak 3 buah, yaitu
translasi arah x, y, dan z. Karena opsi kon-
tak diaktifkan, maka model FEA dibagi
bodybody
bodybody
baut beserta kepalanya. Ketiga body terse-
but terbagi atas 3 elemen solid 3D, yaitu
elemen group 1 dan 2 yang menyatakan
pelat bagian atas dan bawah, serta ele-
men group 3 yang menyatakan baut.
Kepadatan jaring (mesh density) dalam
use length
dengan ukuran panjang tepi tiap elemen
body
hingga total jumlah elemen solid 3D yang
mesh body
FEA berkisar antara 30000 hingga 46000
buah dengan opsi kontak dalam kondisi
aktif.
Gambar 7
Elemen Tetrahedron dengan jumlah node
10 titik
Pasangan-pasangan kontak yang di-
modelkan dalam analisis kontak dalam
model uji sebanyak 2 buah. Pasangan
kontak pertama terdiri atas permukaan
pelat atas yang mengalami kontak dengan
permukaan kepala baut sisi bawah, se-
dangkan pasangan kontak kedua terdiri
atas permukaan pelat atas yang men-
galami kontak dengan permukaan pelat
bawah. Dalam pasangan kontak pertama,
permukaan kepala baut sisi bawah meru-
contactor
target
pasangan kontak 2, pelat atas sebagai
contactortarget
Properti material baja yang digunakan
untuk pelat baja berbeda dengan properti
material baja untuk baut mutu tinggi. Se-
hingga dalam model FEA pun digunakan 2
jenis material yang berbeda pula. Material
untuk pelat baja dimodelkan memiliki
hubungan tegangan regangan sebagai
kurva bilinier seperti Gambar 8. Modulus
elastistisitas diasumsikan sebesar E =
200000 MPa dengan rasio Poisson sebe-
sar 0.3. Demikian pula tegangan leleh
uniaksial tarik diasumsikan sebesar 240
MPa, dan pembatasan regangan plastik
diberikan efektif sebesar 22% (asumsi
regangan putus baja). Model material ini
digunakan pada elemen group 1 dan 2.
Sedangkan material untuk baut mutu
tinggi dimodelkan memiliki hubungan
tegangan regangan sebagai kurva bilinier
seperti Gambar 9. Modulus elastistisitas
Y. Djoko Setiyarto