Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.9, No. 1
73
H a l a m a n
ukuran titik penyusun citra dengan satuan
panjang. Hal tersebut dinyatakan dengan
resolusi
yang
merupakan
ukuran
banyaknya titik untuk setiap satuan
panjang. Biasanya satuan yang digunakan
dot per inch
resolusi
makin
banyak
titik
yang
terkandung dalam citra dengan ukuran
fisik yang sama. Hal ini memberikan efek
penampakan citra menjadi semakin halus.
Format citra digital ada bermacam-
macam.
Karena
sebenarnya
citra
merepresentasikan informasi tertentu,
sedangkan informasi tersebut dapat
dinyatakan secara bervariasi, maka citra
yang mewakilinya dapat muncul dalam
berbagai
format.
Citra
yang
merepresentasikan informasi yang hanya
bersifat biner untuk membedakan 2
keadaan tentu tidak sama citra dengan
informasi yang lebih kompleks sehingga
memerlukan lebih banyak keadaan yang
diwakilinya. Pada citra digital semua
informasi tadi disimpan dalam bentuk
angka, sedangkan penampilan angka
tersebut biasanya dikaitkan dengan
warna.
Citra digital (digital image) adalah
citra
kontinyu
f(x,y)
yang
sudah
didiskritkan
baik
koordinat
spasial
maupun tingkat kecerahannya. Setiap titik
biasanya memiliki koordinat sesuai
dengan posisinya dalam citra. Koordinat
ini biasanya dinyatakan indeks x dan y
hanya bernilai bilangan bulat positif, yang
dapat dimulai dari 0 atau 1.
Citra digital yang selanjutnya akan
disingkat ”citra” sebagai matrik ukuran M
x
N
yang
baris
dan
kolomnya
menunjukkan
titik-titiknya
yang
diperlihatkan pada persamaan sebagai
berikut :
Setiap titik juga memiliki nilai
berupa
angka
digital
yang
merepresentasikan informasi yang diwakili
titk tersebut. Format nilai piksel sama
dengan format citra keseluruhan. Pada
kebanyakan sistem pencitraan, nilai ini
biasanya berupa bilangan bulat positif.
Representasi Citra Digital
Komputer dapat mengolah isyarat-
isyarat elektronik digital yang merupakan
kumpulan sinyal biner (bernilai dua: 0 dan
1). Untuk itu, citra digital harus
mempunyai format tertentu yang sesuai
sehingga dapat merepresentasikan obyek
pencitraan dalam bentuk kombinasi data
biner.
Citra yang tidak berwarna atau
hitam putih dikenal sebagai citra dengan
derajat
abu-abu
(citra
graylevel/
grayscale
ini bisa beragam mulai dari 2 derajat abu-
abu (yaitu 0 dan 1) yang dikenal juga
sebagai citra monochrome, 16 derajat
keabuan dan 256 derajat keabuan.
Dalam sebuah citra monochrome,
sebuah piksel diwakili oleh 1 bit data yang
berisikan data tentang derajat keabuan
yang dimiliki piksel tersebut. Data akan
berisi 0 bila piksel berwarna hitam dan 1
bila piksel berwarna putih. Citra yang
memiliki 16 derajat keabuan (mulai dari 0
yang mewakili warna hitam sampai
dengan 15 yang mewakili warna putih)
direpresentasikan oleh 4 bit data.
Sedangkan citra dengan 256 derajat
keabuan (nilai dari 0 yang mewakili warna
hitam sampai dengan 255 yang mewakili
warna putih) direpresentasikan oleh 8 bit
data.
Dalam citra berwarna, jumlah
warna bisa beragam mulai dari 16, 256,
65536 atau 16 juta warna yang masing-
masing direpresentasikan oleh 4,8,16
atau 24 bit data untuk setiap pikselnya.
Warna yang ada terdiri dari 3 komponen
utama yaitu nilai merah (red), nilai hijau
(green) dan nilai biru (blue). Paduan ketiga
komponen utama pembentuk warna
tersebut dikenal sebagai RGB color yang
nantinya akan membentuk citra warna.