Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.9, No. 2
200
H a l a m a n
perencanaan, nilai ekonomis, serta
kegunaan ekonomis dari bangunan dan
komponen—komponen didalamnya. Tanpa
adanya kegiatan pemeliharaan bangunan,
fungsi suatu bangunan akan mengalami
degradasi seiring berjalannya waktu.
Faktor—faktor penyebab degradasi fungsi
bangunan dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kondisi Lingkungan
Tingkat degradasi bergantung pada
kondisi lingkungan daerah bangunan
berada dan orientasi dari bangunan
tersebut.
2. Aktifitas Pengguna
Tingkat degradasi bergantung pada
faktor manusia maupun mekanikal-
elektrikal
(M/E)
baik
untuk
penggunaan resmi atau tidak resmi.
3. Perubahan Standar
Tingkat degradasi bergantung pada
perubahan—perubahan
konstruksi
rencana berdasarkan kebutuhan dan
selera yang berkembang pada pemilik
atau pengguna.
Kasus lain yang menyulitkan pelaksanaan
perawatan adalah rusaknya suatu elemen
yang menimbulkan kerusakan bagian lain,
seperti yang ditunjukan pada gambar
berikut:
Rangkaian
kejadian—kejadian
pada
contoh di atas dapat diantisipasi oleh
perencanaan dengan memasang satu
lapisan genting agar air hujan dapat
mengalir menuju saluran yang tersedia.
Kegiatan
pemeliharaan
dalam
pelaksanaan nya memiliki banyak sekali
permasalahan. Masalh mulai timbul ketika
disadari bahwa biaya yang dibutuhkan
untuk pemeliharaan bangunan sangatlah
besar, dilain hal pemeliharaan bangunan
memakan waktu yang sangat lama. Dalam
sebuah artikel majalah konstruksi tahun
1999 mengenai ”Ilmu ekonomi teknik bagi
optimasi perawatan gedung”, durasi
pemeliharaan bangunan meliputi 80.1%,
pembuatan konsep 10%, perencanaan
6.6%, dan konstruksi 3.3 % dari umur total
bangunan. Dari sana dapat dilihat bahwa
proses
pemeliharaan
bangunan
mempunyai durasi waktu yang paling lam
yaitu 80.1% dari umur bangunan. Untuk
itu perlu adanya suatu perencanaan
pemeliharaan
bangunan
dengan
mempertimbangkan semua komponen
pengelolaan secara integral sehingga
didapat suatu sistem yang efektif dan
efiien.
Tujuan Pemeliharaan
Secara umum, tujuan utama dari proses
pemeliharaan adalah :
1. Untuk memperpanjang usia bangunan
2. Untuk
menjamin
ketersediaan
perlengkapan yang ada dan juga
mendapatkan
keuntungan
dari
investasi yang maksimal
3. Untuk menjamin keselamatan manusia
yang
menggunakan
bangunan
tersebut. Untuk menjamin kesiapan
4. Operasianal dari setiap peralatan atau
perlengkapan
dalam
menghadapi
situasi darurat seperti kebakaran
Hubungan antara proses pekerjaan, dan
pemeliharaan akan digambarkan oleh
gambar—gambar berikut:
Yatna Supriyatna
Hilangnya genteng
Masuknya air hujan kebagian atap
Busuknya kayu
atap
Kerusakan pada plester
dalam dan dekorasi
Bertambahnya
kelembaban pada isolasi
Kemungkinan kerusakan
pada isi bangunan dan
mengakibatkan kesehatan
penghuni terganggu
Gambar 2. Kerusakan satu elemen yang
menimbulkan kerusakan bagian lain (Sumber :
Building Maintenance Management
Penyesuaian operasi
Operasi
Pemeliharaan fasilitas
Pengecekan kondisi
dan performa
Perbaikan fasilitas
Gambar 3. Hubungan antara operasi dan
pemeliharaan
(Sumber:
Building
Maintenance Management