Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16
Page 8 of 16Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.9, No. 2
222
H a l a m a n
kesimpulannya pada data terdapat
autokorelasi
b. Jika d
U
< D-W < 4 – d
U
, kesimpulannya
pada data tidak terdapat autokorelasi
c. Tidak ada kesimpulan jika : d
L
D-W
d
U
atau 4 – d
U
D-W 4 – d
L
Sumber: Gujarati (2003: 470)
Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak
dapat disimpulkan apakah terdapat
autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan
runs test
Analisis Korelasi
Analisis
korelasi
bertujuan
untuk
mengukur kekuatan asosiasi (hubungan)
linier antara dua variabel. Korelasi juga
tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak
membedakan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Dalam
analisis regresi, analisis korelasi yang
digunakan
juga
menunjukkan
arah
hubungan antara variabel dependen
dengan
variabel independen selain
mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).
Sedangkan untuk mencari koefisien
korelasi antara variabel X
1
dan Y, Variabel
X
2
dan Y, X
1
dan X
2
sebagai berikut:
Langkah-langkah perhitungan uji statistik
dengan menggunakan analisis korelasi
dapat diuraikan sebagai berikut:
Koefisien korelasi parsial
Koefisien korelasi parsial antar X
1
terhadap Y, bila X
2
dianggap konstan
dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Koefisien korelasi parsial
Koefisien korelasi parsial antar X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan
dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Koefisien korelasi secara simultan
Koefisien korelasi simultan antar X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Besarnya koefisien korelasi adalah -1≤r
≥1 :
Apabila (-) berarti terdapat hubungan
negatif.
Apabila (+) berarti terdapat hubungan
positif.
Interpretasi dari nilai koefisien korelasi :
Bila r = -1 atau mendekati -1, maka
hubungan antara kedua variabel kuat
dan mempunyai hubungan yang
berlawanan (jika X naik maka Y turun
atau sebaliknya).
Bila r = +1 atau mendekati +1, maka
hubungan yang kuat antara variabel X
dan variabel Y dan hubungannya
searah.
Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD)
digunakan untuk melihat seberapa besar
variabel independen (X) berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y) yang
Ari Bramasto