Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 2 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.9, No. 2
232
H a l a m a n
penjualan, persediaan, dan kas, yang
dapat digunakan sebagai sumber
informasi.
Berdasarkan permasalahan tersebut,
penelitian ini bermaksud untuk mendesain
sistem informasi yang dapat digunakan
untuk merencanakan dan mengendalikan
aktivitas pembelian, penjualan, dan
persediaan.
METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada metode
permodelan dan desain berorientasi objek
untuk aplikasi basis data (Blaha, 1991),
yang meliputi langkah konseptualisasi,
analisis, desain sistem, desain rinci dan
implementasi.
Konseptualisasi
Studi pendahuluan dan observasi
lapangan dilakukan ke beberapa usaha
kecil yang dijadikan sampel yang dipilih
dengan pertimbangan utama pada
aksesibilitas, sehingga peneliti mendapat
jaminan untuk memperoleh data informasi
yang diperlukan. Beberapa pertanyaan
mendasar yang harus dijawab pada
langkah ini meliputi siapa yang akan
menggunakan, apa masalah yang ingin
dipecahkan, kapan digunakannya, dimana
dibutuhkan, mengapa dibutuhkan, dan
bagaimana cara kerjanya.
Analisis
Analisis dilakukan untuk memahami
kebutuhan sistem melalui pengembangan
model dari dunia nyata. Selama analisis
peneliti menggambarkan apa yang harus
terjadi dan bukan bagaimana itu terjadi.
Analisis meliputi pembuatan pernyataan
masalah, identifikasi kelas, identifikasi
atribut kelas, identifikasi asosiasi antar
kelas, pembuatan model objek berupa
diagram kelas, pembuatan kamus data
yang mendefinisikan kelas-kelas yang
terlibat, pembuatan model fungsional
menggunakan diagram use case dan
diagram alir data (DAD). Diagram kelas
digunakan untuk mengindetifikasi objek-
objek yang terlibat dan melihat hubungan
statis diantara mereka. Diagram use case
digunakan untuk menjelaskan secara
naratif bagaimana interaksi antara user
dengan sistem terjadi. DAD juga
merupakan diagram yang berguna untuk
menunjukan saling ketergantungan
fungsional,
proses
dalam
DAD
berhubungan dengan aktivitas dalam
diagram kelas, dan aliran dalam DAD
berhubungan dengan nilai atributnya
(Rumbaugh, 1991).
Desain Sistem
Selama langkah desain sistem dilakukan
pengambilan keputusan bagaimana
masalah akan diselesaikan, dimulai dari
level tertinggi kemudian ditingkatkan
rinciannya. Desain pada level yang lebih
tinggi disebut desain sistem, dimulai dari
menggambarkan desain sistem informasi
persediaan secara umum meliputi
perencanaan arsitektur sistem informasi,
memilih implementasi untuk pengendalian
internal, memilih pendekatan manajemen
data transaksi, memilih paradigma basis
data yang tepat untuk sistem informasi
manajemen persediaan, memilih strategi
interaksi data, memilih pendekatan untuk
indentitas objek, dan spesifikasi kebijakan
nilai awal (default) untuk langkah
berikutnya.
Alam Santosa