Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 1 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10 No. 1
9
H a l a m a n
STUDI PARAMETRIK DAN EKSPERIMENTAL:
PENGARUH TATA LETAK BAUT PADA SAMBUNGAN MOMEN SEBIDANG UNTUK STRUKTUR BAJA
COLD FORMED
Y. DJOKO SETIYARTO
Jurusan Teknik Sipil - Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipatiukur No. 112 – 116 Bandung
Email: trivi46@yahoo.com
cold formed
keterbatasan dalam mengatur tata letak baut. Meskipun dengan eksentrisitas
besar terhadap titik pusat kelompok baut akan menimbulkan tahanan momen
yang besar pula, namun pengaturan tata letak baut menjadi hal kecil yang
bukan prioritas dalam perencanaan. Penelitian secara studi parametris dan
lip channel
150 x 50 x 20 x 2.3 yang menahan momen sebidang, dengan pengaturan tata
letak baut bereksentrisitas 30 mm secara diagonal, vertikal, dan horisontal.
Jumlah baut berdiameter 16 mm yang digunakan bervariasi, yaitu 2, 3 dan 5
buah. Hasil penelitian dari studi parametris dan eksperimental menunjukkan
hasil yang sama, yaitu penambahan jumlah baut akan meningkatkan kekuatan
sambungan momen sebidang, tetapi dengan tetap mempertimbangkan tata
letak baut. Tata letak baut yang diatur secara diagonal berpotensi memberikan
kekuatan sambungan momen sebidang yang paling optimal. Selain itu diketahui
pula bahwa baut yang diletakkan pada titik pusat sambungan cenderung tidak
memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan.
cold formed
PENDAHULUAN
Sambungan momen sebidang merupakan
salah satu jenis sambungan yang paling
banyak direncanakan dalam struktur baja.
Momen sebidang timbul akibat adanya
eksentrisitas antara gaya dengan titik pusat
sambungan, dimana arah putaran momen
yang ditimbulkan terletak pada bidang
sambungan baut. Akibat momen sebidang,
batang baut akan mengalami gaya geser,
sedangkan tepi lubang pelat akan
mengalami gaya tekan akibat adanya
kontak tumpu dari batang baut.
Perencanaan sambungan baut baja
cold formedhot
rolledcold formed
baja ringan yang memiliki pelat berdinding
tipis, maka perencanaan sambungan baut
yang menahan momen sebidang lebih
banyak ditentukan oleh kuat tumpu dari
cold formed
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk memperbesar tahanan
momen sebidang adalah dengan
memperbesar jarak baut (eksentritas)
terhadap titik pusat sambungan. Namun
upaya tersebut sering terbatas dengan
luasan bidang sambungan, sebagai akibat
b ent uk
profil
penampang
yang
menghasilkan ukuran lebar tertentu.
Keterbatasan luas bidang sambungan ini
lebih banyak dijumpai pada profil-profil
C-SectionHat - SectionZ –
Section
sambungan tersebut maka perlu
diupa yak an
cara
ef ek t if
unt uk
menghasilkan kekuatan sambungan
momen yang optimal. Salah satunya adalah
bidang
REKAYASA