Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 7 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10 No. 1
15
H a l a m a n
penting sebagai berikut:
a. Hasil studi parametris tentang
sambungan momen menunjukkan
bahwa penambahan sebuah baut dari
semula yang hanya memiliki 2 baut
den gan
t at a
l et ak
diag ona l,
menghasilkan perbedaan kekuatan
sebesar 25.53%.
b. Penambahan jumlah baut pada
sambungan momen sebaiknya perlu
memperhatikan tata letak baut. Pada
Tabel 1 terlihat signifikansi yang berbeda
-beda akibat pola pengaturan tata letak
baut. Bahkan akibat pengaturan tata
letak baut secara vertikal (spesimen 3
baut vertikal) justru memperlemah
kekuatan sambungan, terlihat terjadi
penurunan kekuatan sebesar 28.69%.
c. Semakin menambah banyak jumlah baut
belum tentu akan menghasilkan
kekuatan sambungan secara signifikan.
Terlihat penambahan dari 3 baut
menjadi 5 baut hanya memberikan
penambahan kekuatan sebesar 28.08%.
d. Nilai kekuatan sambungan yang paling
besar hingga ke paling kecil diprediksi
akan dihasilkan dengan urutan spesimen
sebagai berikut; 5 baut, 3 baut diagonal,
3 baut horisontal, 3 baut vertikal, dan 2
baut diagonal.
Tabel 1 Prediksi Kekuatan Ultimit Hasil dari
FEA
e. Sambungan baut dengan tata letak
diagonal memberikan kinerja paling baik,
sedangkan sambungan dengan tata
letak vertikal (tegak lurus arah gaya)
memberikan kinerja paling buruk. Hal ini
terlihat pada Gambar 12 tentang
hubungan tegangan regangan yang
dihasilkan
f. Bentuk keruntuhan yang dialami oleh
spesimen adalah terjadinya kelelehan
pada tepi lubang pelat. Namun tidak
semua tepi lubang pelat mengalami
kelelehan, melainkan pada lubang pelat
yang berdekatan dengan beban.
Gambar 12. Perbandingan Gaya &
Peralihan Untuk Model-model Tata
Letak Sambungan Baut Yang Menahan
Momen
HASIL EKSPERIMENTAL
Geometri Spesimen
Setelah diperoleh informasi penting tentang
hasil prediksi FEA untuk spesimen yang
akan diuji dalam laboratorium, maka
kegiatan penelitian selanjutnya adalah
memperoleh data empiris dari pengujian
eksperimental. Spesimen yang akan diuji
memiliki geometri yang sama dengan model
numerik. Detail geometri spesimen dapat
dilihat pada Gambar 13 s/d 17. Sedangkan
test setup
18. Beban UTM diberikan pada ujung
Y. Djoko Setiyarto.
Spesimen
Kekuatan
Ultimit
(kN)
Perbedaan
1 (%)
Perbedaan
2 (%)
2 baut
diagonal
8.54
0.00
3 baut
diagonal
10.72
25.53
0.00
3 baut
horisontal
10.16
18.97
-5.22
3 baut
vertikal
6.09
-28.69
-43.19
5 baut
13.73
60.77
28.08
2
4
6
8
10
12
14
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
Peralihan (mm)
G
a
y
a
(
k
N
)
5 baut
3 baut diagonal
3 baut vertikal
3 baut horisontal
2 baut diagonal
2
4
6
8