Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10 No. 1
39
H a l a m a n
Mohamad Donie Aulia
atau penerapan gardu model pelayanan
tandem.
Penambahan gardu pelayanan
Tingkat kedatangan tahun 2011
Dengan tingkat kedatangan 1568
kendaraan/jam, tingkat pelayanan 1436
kendaraan/jam untuk 4 gardu
pelayanan, maka diperoleh :
Panjang antrian q = -13 kendaraan
(Tabel 2)
Dengan kondisi ini perlu penambahan
gardu pelayanan lagi.
Asumsi K = 5 (gardu pelayanan), dengan
waktu pelayanan 10,05 detik, maka :
Tingkat pelayanan (µ) = µ
rata-rata
* k
= 359 x 5
= 1795 kend/jam
Asumsi K = 6
Tingkat pelayanan (µ) = µ
rata-rata
* k
= 359 x 6
= 2154 kend/jam
Dengan jumlah gardu pelayanan
k=5, terlihat pada tahun 2011 masih
mampu melayani tingkat kedatangan
kendaraan 1795 kendaraan/jam tetapi
untuk tahun 2015 sudah mampu melayani
dengan panjangnya antrian 44 kendaraan
dengan waktu antrian 86,75 detik.
Bila menggunakan jumlah gardu
pelayanan k=6, untuk tahun 2011 dan
2015 pintu toll pasirkoja mampu melayani
kedatangan kendaraan dari luar kota
menuju kota Bandung
.
KESIMPULAN
Dari analisa didapat :
Adanya factor kenaikan tariff toll dan
BBM yang terindikasi penurunan jumlah
tingkat kedatangan kendaraan pada
tahun 2007, 2011, dan 2015 masih
mampu dilayani oleh 4 buah gardu
pelayanan yang ada.
Tidak adanya factor kenaikan tariff told
an BBM untuk tahun 2007 tingkat
kedatangan kendaran masih mampu
dilayani oleh 4 buah gardu pelayanan.
Namum untuk tahun 2011 dan 2015
diperlukan 5 buah gardu pelayanan
untuk melayani tingkat kedatangan
kendaraan.
Tahun
Tingkat pelayanan (µ)
Tidak ada pengaruh kenaikan tariff
Tidak ada pengaruh kenaikan tarif
tol dan BBM
tol dan BBM
k=5 (gardu pelayanan)
k=6 (gardu pelayanan)
q
n
D
W
q n
d
w
2011
6
7
15.88
13.87
2 5
6.15
4.47
2015
-44
-43
-84.75
-86.75
5 6
11.37
9.70
Tabel 4. Tingkat Pelayanan