Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10 No. 1
117
H a l a m a n
DISKUSI TERBIMBING DALAM PENGAJARAN
MATA KULIAH KESUSASTRAAN JEPANG II
DI PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIKOM
FENNY FEBRIANTY
Program Studi Sastra Jepang
Fakultas Sastra
Dosen tetap menjadi faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran dan
mahasiswanya.Ia memiliki peranan yang sangat penting sebagai fasilitator/
mediator dalam mengaktifkan, memberi impuls dan memotivasi mahasiswa
serta menjaga agar proses belajar mengajar bisa tetap hidup. Metode
inimemberikan ruang gerak yang lebih luas kepada mahasiswa untuk
mendalami dan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai topik
yang ditugaskan kepada mereka. Pendapat-pendapat serta pengetahuan dari
mahasiswa lahir dari penemuan-penemuan mereka sendiri yang merupakan
suatu hasil pembelajaran yang bermanfaat. Pendapat dan pengetahuan
tersebutakan didialogkan dengan sesama mahasiswa secara terbuka dibawah
bimbingan dosen.
presentasidiskusi terbimbing
A. PENDAHULUAN
Pengajaran sastra memang bukan
hal yang mudah, apalagi pengajaran sastra
asing. Hal ini berhubungan dengan
beberapa faktor diantaranya kemampuan
guru, kondisi siswa atau subjek didik,
sarana dan prasarana serta komponen-
komponen pendukung lainnya (Rahmanto,
2011). Ditambah, berdasarkan pengalaman
empirispenulis bahwa dalam pengajaran
kurang kreatifnya dosen dalam melakukan
materi ajar,metode pembelajaran,
media pembelajaran,uatmahasiswa
cenderung pasif dan bosan dalam
kelas.
Disamping itu permasalahan
pengajaran sastra pun kebanyakan masih
berkisar pada proses menghafal
menimbang mengapresiasikan padahal
sesungguhnya minat mahasiswa terhadap
karya sastra tinggi. Analisis terhadap karya
sastra membutuhkan suasana kelas
menarik dan menyenangkan dimana
mahasiswamemiliki peluang untuk dapat
melakukan pendalaman, pendalaman,
sesungguhnya tujuan pengajaran sastra
selain untuk memberikan pemahaman
terhadap mahasiswa namun juga untuk
m e n u m b u hk a n
k e s e na n g a n
d a n
ketertarikan mahasiswa terhadap karya
sastra itu sendiri.
Kendati demikan dosen tetap
menjadi faktor yang menentukan
k e b e rh as i l an
p e m b e la j a r a n
d a n
mahasiswanya. Ia memiliki peranan yang
sangat penting sebagai fasilitator/mediator
dalam mengaktifkan, memberi impuls dan
memotivasi mahasiswa serta menjaga agar
proses belajar mengajar bisa tetap hidup.
Menurut penulis, salah satu metode
pengajaranyang dapat mendorong
pengetahuan mahasiswa dalam rangka
membangun wawasan terhadap karya
sastra yang sedang dibahas dan
bidang
HUMANIORA