Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20
Page 11 of 20Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10 No. 1
133
H a l a m a n
Siti Kurnia Rahayu
Persamaan analisis regresi multiple secara
umum untuk menguji hipotesi-hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ ε Dimana : Y:
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi,
X
1
: Budaya Organisasi, X
2
: Struktur
Organisasi, β
: Konstanta, merupakan nilai
terkait yang dalam hal ini adalah Y pada
saat variabel bebasnya adalah 0 (X
1
, X
2
=0),
β
1
: Koefisien regresi multiple antara
variabel bebas X
1
terhadap variabel terikat
Y, bila variabel bebas lainnya dianggap
konstan, ε : Faktor pengganggu diluar
model.
Analisa
korelasi
berganda
digunakan untuk mengukur kuat lemahnya
hubungan antara variabel dengan formula :
R
Y.X1X2X3
=
(Sugiyono,
2009:286). Dimana: R= Koefisien korelasi
berganda, X
1
= Budaya Organisasi, X
2
=
Struktur organisasi, Y= Sistem Informasi
Akuntansi, n= Banyaknya sampel.
Kuat atau tidaknya hubungan antara kedua
variabel dapat dilihat dari beberapa kategori
koefisien korelasi mempunyai nilai 0 ≤ R ≤
1.
Besarnya pengaruh variabel X
terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
menggunakan
analisis
koefisien
determinasi atau disingkat Kd, yang
diperoleh
dengan
mengkuadratkan
koefisien korelasinya yaitu : Kd = R
2
x 100%
(Sugiyono, 2008). Dimana, Kd: Nilai
koefisien determinasi, R: Koefisien korelasi
berganda.
Pengujian hipotesis yang dilaku-
kan adalah pengujian hipotesis nol (Ho)
yang menyatakan bahwa koefisien korelasi
tidak berarti atau tidak signifikan sedang-
kan hipotesis alternatif ( Hi ) menyatakan
bahwa koefisien korelasinya berarti atau
signifikan. Untuk menguji model regresi
yang menjelaskan bentuk hubungan dan
pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terkait, digunakan uji F, yang dapat
dirumuskan
sebagai
berikut:
Nilai F dari hasil perhitungan diatas ke-
mudian diperbandingkan dengan F
tabel
atau F yang diperoleh dengan memper-
significance
5%degree of freedom
penyebut, yaitu V1 = k dan V2 = (n-k-1) di-
mana kriteria yang digunakan adalah : Jika
F
hitung
F
Tabel
maka H
o
diterima dan jika
F
hitung
F
Tabel
maka H
o
ditolak. Untuk
menguji signifikansi suatu koefisien korelasi
parsial menggunakan uji t dengan rumus
sebagai berukut : T
hiutng
=
Dimana:
t: Nilai uji t, r:Koefisien korelasi, n:Jumlah
sampel. ilai t
hitung
tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan nilai t
tabel
dengan
tingkat kepercayaan taraf nyata α =0.05
uji dua pihak dan dari hipotesis yang telah
ditetapkan tersebut akan diuji berdasarkan
daerah penerimaan dan daerah pe-
nolakan yang ditetapkan sebagai berikut:
Jika nilai t
hitung
< t
tabel
maka H
o
diterima, H
1
ditolak berarti Ha diterima. Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ada di daerah penerimaan,
berarti Ha ditolak artinya variabel X dan vari-
abel Y tidak ada hubungannya.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jumlah keseluruhan kuesioner yang
dibagikan kepada responden sebanyak 31
(tiga puluh satu) eksemplar. Demikian pula
dengan jumlah yang kembali dan diolah
sebanyak 31 (tiga puluh satu) eksemplar
Penyebaran kuesioner ditujukan kepada top
manajemen dalam organisasi Kantor Pe-
layanan Pajak (setingkat Kepala Seksi) dila-
kukan dengan cara memberikan kuesioner
secara langsung kepada masing-masing
kepala seksi.
4.1 Gambaran Data Tanggapan Responden