Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20
Page 3 of 20Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10 No. 1
125
H a l a m a n
sama satu sama lain secara harmonis untuk
mengolah data transaksi yang berkaitan
dengan masalah keuangan menjadi infor-
masi keuangan (Azhar Susanto, 2008:72).
Selain Sacer (2006:62), hal senada dikemu-
kakan oleh O’Brien (2005:10) bahwa Sistem
Informasi Akuntansi terdiri dari orang-orang
(brainware)(hardware,
software
base yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah or-
ganisasi. Sedangkan Mc Leod (2007:85)
dan Azhar Susanto (2008:72) menam-
bahkan komponen prosedur dalam kompo-
nen-komponen Sistem Informasi Akuntansi.
Integrasi dari komponen-komponen
tersebut diatas merupakan sumber daya
informasi perusahaan guna mencapai ke-
unggulan substansial (McLeod dan Schell,
2007:29). Integrasi adalah kunci sukses
implementasi sistem informasi, sistem infor-
masi yang terintegrasi akan menghasilkan
informasi yang akurat, tepat waktu, dan
konsisten bagi manajemen (Rodin-Brown,
2008). Sistem informasi yang terintegrasi
didefinisikan oleh Marcus (2009:2) sebagai
proses menghasilkan informasi yang teror-
ganisir di dalam sistem informasi yang ter-
hardware, software, databases
telecommunication network
interaksi dan komunikasi manusia sebagai
pengguna. Di setiap komponen sistem infor-
masi akuntansi tersebut masing-masing
berintegrasi secara harmonis pula (Azhar
Susanto, 2008: 72-75) untuk mencapai
tujuan yang berkaitan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan.
Fenomena yang terjadi pada kom-
database
Akuntansi Ditjen Pajak yaitu belum terinte-
grasinya data, terjadi kegagalan migrasi
inefisiensiredu-
dancy
(2001:341) menyatakan bahwa perancan-
gan dan penggunaan database sangat ma-
hal, membutuhkan kapasitas pemrosesan
yang besar, disamping kemampuan komuni-
kasi yang tinggi dan juga memerlukan per-
sonalia yang kompeten dalam pemrosesan
data, sehingga masalah-masalah integrasi
tersebut dapat terjadi dalam organisasi.
Database
didalam sistem informasi akuntansi adalah
database
hardware,
database
database management system
data-
base
database
digunakan (isi dan hubungannya) dengan
kebutuhan pemakai, dan ditunjang oleh
prosedur yang cocok (Azhar Susanto,
2008:82).
Fenomena integrasi juga terjadi
online
Ditjen Perbendaharaan yang diterapkan
pada MPN (Modul Penerimaan Negara)
(Chandra Budi, 2011). Keharmonisan
teknologi yang digunakan dalam jaringan
(network)
hardwaresoftware
operasi yang digunakan, kebutuhan dan
brainware
prosedur, dan data yang didistribusikan
hard-
ware
kualitasnya belum sesuai dengan kebutu-
han pengguna (Agus Martowardojo,2010),
provider
e-regristation
Integrasi sistem informasi tidak
hard-
ware, software, brainware
data base
(McLeod, 2007:29). Keharmonisan kompo-
nen SDM merupakan bagian terpenting den-
gan komponen lainnya didalam suatu Sis-
tem Informasi sebagai hasil dari perenca-
naan, analisis, perancangan, dan strategi
implementasi yang didasarkan kepada ko-
munikasi diantara sumber daya manusia
yang terlibat dalam suatu organisasi (Azhar
Susanto, 2008:253). Apabila setiap kompo-
nen di dalam sistem informasi akuntansi di
perusahaan tidak terintegrasi secara har-
monis resiko berantai yang akan muncul,
diantaranya adalah adanya ketidaksesuaian
antara informasi pada manajemen tingkat
bawah, menengah dan manajemen tingkat
Siti Kurnia Rahayu