Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10, No. 2
168
H a l a m a n
menyolok. Peristiwa 11 September
tersebut terbukti memilki peranan yang
besar dalam mengubah kepentingan dan
tujuan politik luar negeri AS. Setidaknya
seperti yang dapat terlihat dalam
Quadrennial Defense Review Report
Department of
Defense
Amerika Serikat) pada akhir September
2001 mennunjuk perubahan orientasi
yang cukup besar dalam tujuan-tujuan
kebijakan pertahanan. Ada empat
defense policy goals
tercatat dalam laporan tersebut :
Assuring allies and friends
Pada poin ini, tertulis bahwa AS tidak
dapat mundur dari dunia internasional.
the
presence of American Forces
wilayah AS adalah salah satu simbol
utama dari komitmen AS terhadap
aliansi dan negara teman bagi AS.
Dissuading future military competition
stategyactions
mempengaruhi
bentuk
kompetisi-
kompetisi militer yang akan datang,
bentuk-bentuk
ancaman,
dan
melengkapi rencana militer untuk
potensi-potensi
musuh
di
masa
mendatang.
c. Deterring threats and coercion against
U.S. interests;
Sebuah pendekatan multidimensi
u n t u k
s t r a t e g i
p e n a n g k a l a n
deterrence
Meningkatkan kemampuan inteligen
secara khusus sangat penting, sebagai
aset yang mendukung kekuatan militer
AS dalam memberikan informasi-
informasi penting seperti perhatian,
rencana, kekuatan dan kelemahan
musuh.
d. If deterrence fails, decisively defeating
and adversary
Militer AS harus mempertahankan
kemampuan
untuk medukung
perjanjian obligasi dan memerangi
upaya-upaya musuh melawan AS,
aliansi serta negara-negara teman AS
U.S. Deparment of Defense
11 September telah merubah pandangan
AS mengenai keamanan. Dapat dipastikan
strategi dan kepentingan militer AS akan
sangat dipengaruhi peristiwa tersebut.
Bagaimana serangan 11 September ini
begitu mempengaruhi kepentingan dan
tujuan pertahanan AS dapat kita lihat dari
pernyataan Sekretaris Pertahanan Donald
H. Rumsfeld :
“Finally, the lose of life and damage to our
economy from the attack of September
11, 2001 should give us a new
perspective on the question of what this
country can afford for its defense
(Rumsfeld, 2001)”.
Dalam laporan QDR 2001, AS kembali
menegaskan bahwa tujuan kekuatan
bersenjata AS adalah untuk melindungi
dan meningkatkan kepentingan nasional,
serta jika strategi penangkalan mengalami
kegagalan harus mampu melakukan
perlawanan pada ancaman-acaman
terhadap kepentingan tersebut. AS
memiliki kepentingan, tanggung jawab,
dan komitmen terhadap dunia. Sebagai
global power
dengan masyarakat yang terbuka, AS
trend
dan pengarung-pengaruh yang lain yang
berasal dari luar wilayahnya. Oleh
karenanya bagi AS pembangunan postur
pertahanan harus memperhitungkan
kepentingan-kepentingan nasionalnya
U.S. Deparment of Defense
Ensuring U.S. security and freedom of
action
sovereignty
territorial
integrityfreedom
Melindungi warga negara AS baik di
dalam negeri maupun luar negeri
Dewi Tri Wahyuni