Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.10, No. 2
213
H a l a m a n
pembantu, guna keperluan reaksi kimia
selama
proses
pengerasan
dan
perawatan beton berlangsung. Agregat
halus dan kasar disebut sebagai bahan
susun
kasar
campuran
merupakan
komponen utama beton. Nilai kekuatan
serta daya tahan (durability) beton
merupakan fungsi dari banyak faktor,
diantaranya ialah nilai banding campuran
dan
mutu
bahan
susun,metode
pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan
finishing,
temperature,
dan
kondisi
perawatan pengerasannya. Nilai kuat
tariknya hanya berkisar 9%-15% saja dari
kuat tekannya (Dipohusodo, Istimawan
1994).Menurut SNI.T-08-1991-03 kuat
tekan beton minimal adalah 17,5 MPa.
Menurut( Mulyono.T, 2004) secara umum
beton dapat dibedakan atas 2 kelompok
yaitu :
1. Beton berdasarkan kelas dan mutu
beton.
Beton berdasarkan klasifikasi ini dapat
dibagi 3 seperti yang tercantum dalam
table 1. dibawah ini:
a. Beton kelas I adalah beton untuk
pekerjaan-pekerjaan non strukturil.
Untuk
pelaksanaannya
tidak
diperlukan
keahlian
khusus.
Pengawasan mutu hanya dibatasi
pada pengawasan ringan terhadap
mutu bahan-bahan, sedangkan
terhadap kekuatan tekan tidak
disyaratkan pemeriksaan. Mutu
Mohamad Donie Aulia
Gambar 1. Alat Uji Permeabilitas
Kelas
Mutu
Bk
Bm
Tujuan
Pengawasan
terhadap
kg/cm2 kg/cm2
Mutu Kekuatan
Agregat Tekan
I
Bo
-
-
nonstruktural
sedang
tanpa
II
B1
-
-
struktural
sedang
tanpa
K 125
200
200
struktural
ketat
kontinu
K 175
175
250
struktural
ketat
kontinu
K 225
225
300
struktural
ketat
kontinu
III
K > 225
> 225
> 300
struktural
ketat
kontinu
Tabel 1. Klasifikasi Beton Menurut Kelas dan Mutu
(Mulyono.T, 2004)