Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 1
82
H a l a m a n
havior has looked at three attitudes:
a. Job satisfaction is a positive feeling
about one’s job resulting from an evalua-
tion of its characteristics.
b. Organizational commitment the degree
to which an employee identifies with a
particular organization and its goals and
wishes to maintain membership in the
organization.
c. Job involvement the degree to which a
person identifies with a job, actively par-
ticipates in it, and considers perform-
ance important to self worth”.
Disfungsional Akuntan Publik
Sebelum dilakukan pengkajian Disfung-
sional akuntan publik, terlebih dahulu dila-
kukan pembahasan mengenai “Perilaku
Organisasi”, dimana di dalam perilaku or-
ganisasi di dalamnya terdapat “Aspek Peri-
laku
dalam
Akuntansi”,
kemudian
“Disfungsional” sedangkan “Akuntan Pub-
lik” sudah dikaji di pembaha san sebelum-
nya.
Pada dasarnya, efektifitas pada setiap
orang dipengaruhi oleh perilaku manusia
yang merupakan inti dari bentuk perilaku
organisasi. Definisi perilaku organisasi
menurut Schermerhorn, Hunt & Osborn
(2005 : 3) menyatakan bahwa :
“Organizational behavior is the study of hu-
man behavior in organizations. It is a multid-
isciplinary field devoted to understanding
individual and group behavior, interpersonal
processes, and organizational dynamics”.
Robbins (2005 : 47) menyatakan
bahwa :
“Organizational behavior is an applied be-
havioral science that is built on contribu-
tions from a number of behavioral disci-
plines”.
Robbins & Judge (2009 : 44) menyata-
kan bahwa :
“Organizational behavior is a field of study
that investigates the impact that individuals,
groups, and structure have on behavior
within organizations, for the purpose of ap-
pliying such knowledge toward improving an
organization’s effectiveness”.
Luthan (2002 : 21) menyatakan bahwa :
“Organizational behavior can be defined as
the understanding, prediction and manage-
ment of human behavior in organizations”.
Berdasarkan pada keempat definisi
tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa perilaku organisasi adalah suatu
studi yang menyangkut tingkah laku manu-
sia dalam organisasi. Ilmu perilaku or-
ganisasi membahas mengenai aspek ditim-
bulkannya dari pengaruh organisasi terha-
dap manusia maupun sebaliknya dengan
suatu tujuan yaitu tercapainya keefektifan
dalam
organisasi
tersebut,
Dengan
demikian maka perilaku organisasi meru-
pakan ilmu terapan yang dibangun atas ber-
bagai kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu
perilaku.
Di dalam perilaku organisasi tersebut
terdapat aspek perilaku dalam akuntansi,
adapun perilaku akuntansi menurut Siegel
& Marconi (1989 : 1) menyatakan bahwa :
”Behavioral accounting is the interface of
accounting and social science. It is
concerned with how human behavior
influences accounting data and business
decisions and with how accounting
information affects business decisions and
human behavior”.
Masih menurut Siegel & Marconi (1989 :
26) menyatakan bahwa :
”Behavioral accountants need to how about
attitudes in order to understand and predict
behavior. There are many ways in which
behavioral
accountants
might
use
attitudes”.
Dari dua pernyataan tersebut dapat dis-
impulkan berkenaan dengan bagaimana
sikap akuntan terhadap data akuntasi, dan
perilaku akuntan berkaitan dengan kepu-
tusan dan informasi akuntansi. Akuntan
yang mempelajari perilaku ingin mengetahui
bagaimana sikap dapat mempengaruhi peri-
laku.
Aspek perilaku dalam akuntansi berasal
dari peran akuntansi secara tradisional,
yaitu
pengumpulan,
pengukuran,
perekaman, dan pelaporan informasi
keuangan. Hal inilah yang merupakan
dimensi dari perilaku akuntansi yang
Dr. Ely Suhayati, SE. MSi, Ak.