Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 1
113
H a l a m a n
data warehouse
enterprise data warehouse
data
warehousedata mart
bihan dari pendekatan ini adalah : - Pem-
bangunan BI langsung mencakup data selu-
ruh organisasi - Kerangka BI akan lebih ter-
struktur, bukan gabungan dari berbagai
data mart
menjadi terpusat - Kontrol informasi dapat
dilakukan secara tersentralisasi Adapun
kelemahan pendekatan ini yang harus dian-
tisiapasi adalah : - Waktu implementasi le-
bih lama - Risiko kegagalan relatif tinggi
karena kerumitannya
Bottom-up Approach
Kebalikan dengan pendekatan sebelum-
bottom-up
yang akan disusun justru dari tingkat de-
departemental data ware-
house
data warehouse
cara keseluruhan.
Pendekatan ini sangat tepat bagi kebutu-
han suatu organisasi yang memprioritas-
kan pembangunan BI di suatu departemen
terlebih dahulu. Kemudian setelah sukses
di departemen tersebut akan dilanjtukan ke
departemen lainnya.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah :
Implementasi lebih mudah untuk dikelola
dan lebih cepat memperlihatkan hasil
1. Risiko kegagalan relatif lebih kecil
incrementaldata
mart
lebih awal
3. Memungkinkan anggota tim proyek un-
tuk belajar dengan baik
Adapun kelemahan pendekatan ini yang
harus diantisiapasi adalah :
data martdepartmental
-view
2. Memungkinkan terjadinya duplikasi
data mart
masing departemen
3. Data tidak konsisten dan data sulit dire-
konsiliasi
interface
dikelola
Tactical Approach
Pendekatan ini mengkombinasikan ke-dua
pendekatan sebelumnya untuk mendapat-
kan kelebihannya. Dalam pendekatan ini,
pengembangan BI di suatu organisasi akan
dimulai dengan perencanaan dan pendefini-
data warehouse
organisasi
secara
keseluruhan
(standardisasi). Baru kemudian akan dilaku-
kan serangkaian pembuatan BI pada tiap
departemen yang membutuhkan.
Langkah – langkah Proses Business Intelli-
gence
Menurut Ronald (2008) ada beberapa
business intelligence
business
intelligence
langkah-langkah dibawah ini :
1. Identifikasi masalah bisnis yang perlu
diselesaikan dengan gudang data dan
menentukan data yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Identifikasi lokasi dari data-data yang
diperlukan dan mengambilnya dari sum-
ber penyimpanannya.
3. Merubah data yang diperoleh dari ber-
agam sumber tersebut ke dalam sebuah
data yang konsisten.
4. Mengambil data yang telah dirubah
tersebut ke dalam lokasi yang yang
tersentralisasi.
5. Membuat sebuah gudang data dengan
data yang ada dalam lokasi yang tersen-
tralisasi tersebut
6. Memasang sebuah produk atau aplikasi
yang dapat memberikan akses ke data
yang ada dalam cube tadi. Ada berbagai
macam jalan dan cara untuk berbagai
macam tipe pekerjaan ketika berurusan
dengan cube.
Imelda, ST., MT