Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
168
H a l a m a n
penting organisasi serta hanya ada waktu
yang singkat untuk mengambil keputusan.
Shrivastava dan Mitroff (1987)
mendefiniskan krisis perusahan sebagai
Events that threaten their most important
goals of survival and profitability
menurut mereka diasosiasikan dengan
kerusakan yang berskala luas terhadap ke-
hidupan manusia, lingkungan alam dan in-
stitusi social dan politik. Krisis menurut
Linke (Linke,1989) juga me rupakan suatu
ketidaknormalan dari konsekuensi negatif
yang mengganggu operasi sehari-hari se-
buah organisasi. Bagi Barton, (1993)
“Sebuah krisis adalah peristiwa besar yang
tidak terduga yang secara potensial ber-
dampak negatif terhadap organisasi dan
publiknya. Peristiwa ini mungkin secara cu-
kup berarti merusak organisasi, karyawan,
produk dan jasa yang dihasilkan organisasi,
kondisi keuangan dan reputasi perusa-
haan.”
Krisis juga dianggap sebagai
turning point in history life”
balik dalam kehidupan yang dampaknya
memberikan pengaruh signifikan, kearah
negatif maupun positif, tergantung reaksi
yang diperlihatkan oleh individu, kelompok
masyarakat, atau suatu bangsa.
Krisis dapat terjadi secara alamiah,
tidak terprediksi dan tidak selalu meru-
pakan hal buruk. Hasil riset menunjukkan
outcome
krisis memberikan skor yang berimbang
atau sama antara yang positif (seperti yang
diharapkan) dan yang negatif (yang tidak
diharapkan). Dalam menghadapi krisis, opti-
misme untuk menyusun langkah-langkah
agar dapat keluar dari krisis merupakan
modal utama. Pemberitaan media massa
yang menggiring kearah sisi negatif harus
diseimbangkan. Hal penting yang dapat dila-
kukan adalah mempengaruhi pola pikir
masyarakat bahwa krisis tidak selalu
memiliki sisi negatif, tetapi juga sisi positif.
Faktor-faktor Penyebab Krisis
Krisis
tidak
bisa
diprediksi
datangnya. Jalan terbaik untuk menghadap-
inya adalah mengetahui dan membuat
perencanaan. Menurut Firsan Nova dalam
Relations
(Humas) Menangani Krisis Perusahaan,
krisis terjadi karena disebabkan oleh hal-hal
di bawah ini :
1) Krisis karena bencana alam
Tipe paling relevan dari krisis
adalah disebabkan oleh bencana alam. Ben-
cana alam seperti gempa bumi, letusan
gunung berapi, banjir,dan kebakaran dapat
terjadi di lingkungan sekitar kita dan manu-
sia selalu tidak berdaya menghadapinya.
Contoh: Tsunami Aceh dan Gempa bumi
Yogyakarta.
2) Krisis karena kecelakan Industri
Krisis karena kecelakaan industri
cukup bervariasi, mulai dari mesin yang ti-
dak berfingsi sebagaimana mestinya, ke-
bakaran, hingga kecelakaan kerja. Jika kri-
sis ini terjadi maka perusahaan harus mem-
berikan perhatian secara penuh dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada. Ke-
celakaan industri yang dapat menyebab-
kan kematian biasanya menjadi magnet
bagi media. Salah satu contoh kasusnya
semburan lumpur Lapindo yang mengaki-
batkan ribuan orang kehilangan tempat ting-
gal.
3) Krisis karena produknya yang kurang
sempurna
Dalam bisnis perusahaan mengha-
silkan produk yang terdiri dari barang
goodsservice
juga memiliki potensi krisis. Hal ini mungkin
saja terjadi karena produk yang dihasilkan
defect
Walaupun sebelumnya perusahaan telah
melakukan riset dan teknik pengembangan
produk. Salah satu contoh kasus krisis
Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si.