Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
174
H a l a m a n
Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si.
KESIMPULAN
1. Krisis tidak bisa menjadi pilihan yang
dapat ditolak oleh organisasi atau peru-
sahaan. Krisis hidup dan terus berkem-
bang seiring dengan lajunya organisasi
dan lajunya komunikasi organisasi terse-
but. Ketika krisis muncul maka pe-
luangnya adalah memanage krisis terse-
but menjadi lebih terkendali. Public
relations semestinya hadir sebagai
bagian dalam organisasi yang men-
jembatani antara organisasi dengan pub-
liknya
2. Keputusan Public Relations bukanlah
keputusan yang mengandalkan intuisi
belaka melainkan berdasar pada kepu-
tusan top manajemen dengan dasar per-
timbangan dari Public Relations, di-
mana posisi Public Relations seharus-
nya berdekatan atau memiliki akses
langsung dengan top manajemen. Terle-
bih jika krisis tengah melanda, karena itu
peran dan fungsi Public Relations yang
dewasa ini lebih ditekankan pada mem-
bantu pemecahan masalah di perusa-
haan, menjadi suatu keharusan
Crisis Management
merupakan area keahlian yang harus
dimiliki oleh setiap Public Relations, yang
berorientasi kepada masa depan dan
mencoba mengantisipasi kejadian yang
dapat mengganggu hubungan-hubungan
penting. Public relations memiliki peran
dan fungsi penting dalam merencanakan
program persiapan krisis, manajemen
krisis itu sendiri pada waktu terjadi krisis
dan strategi setelah krisis selesai ditang-
gulangi.
4. Pedoman umum berikut yang dapat
membantu Public Relations atau tim
manajemen krisis pada saat krisis,
yaitu :
contingency plan
(anggota tim krisis managemen dapat
dibentuk dalam waktu singkat, se-
lalu adakan pelatihan untuk mengha-
dapi berbagai macam krisis).
official spokesper-
son
bicara dan memberikan keterangan
mengenai krisis ke publik dan media.
c. Bergerak cepat (jam pertama ketika
krisis terjadi sangat krusial karena
media sering memberikan informasi
berdasarkan kejadian awal).
d. Gunakan konsultan manajemen krisis
(saran dari konsultan Public Relations
sangat penting).
e. Memberikan informasi yang akurat
dan benar (mencoba untuk mema-
nipulasi informasi akan berbalik men-
jadi bahaya jika kebenaran ditemu-
kan). Ketika memutuskan bertin-
dak, jangan hanya mempertim-
bangkan kerugian jangka pendek,
tetapi pikirkan juga efek jangka pan-
jang.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook of Pub-
lic
Relations.
Bandung:
Simbiosa
Rekatama Media.
Fearn-Banks,K. 1996. Crisis Communica-
tion : A Case book Approach. Mahwah,
NY: Lawrence Erlbaum.
Gonzales-Herrero, A and Pratt, C.B. 1995.
How to Manage a Crisis Before or When-
ever – Public Relations Quaterly. Spring.
Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations.
Jakarta : Rajawali Pers.
Panuju, Redi. 2002. Krisis Public Relations.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wasesa, Silih Agun. 2005. Strategi Public
Relations. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Kristen
Petra. 2008. Vol.II/Oktober.